Firman Subagyo: Pemilu Serentak 2019 Membingungkan Masyarakat

Jakarta, Bhirawa
Pemilu 2019 yang dilakukan serentak, dimana Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan, secara umum pelaksanaan pencoblosan di TPS belum dipahami sepenuhnya oleh masyarakat luas.
Lipatan 5 kartu suara ditangan pemilih yang harus dicoblos satu persatu, pasti mem bingungkan. Belum lagi repotnya melipat kembali ke 5 lembar kartu suara yang habis dicoblos, agar bisa dimasukkan ke kotak suara.
“Pemilu serentak 2019 ini, masih banyak kelemahannya. Masyarakat yang tengah berEvoria tidak melihat bahwa Pileg dan Pilpres sama penting nya. Pileg untuk memilih wakil rakyat yang akan menangani persoalan legislatif. Yaitu membuat regulasi, membuat kebijakan anggaran dan berfungsi mengawasi. Sedang Pilpres memilih Presiden dan Wapres yang akan menangani pemerintahan,” tutur wakil rakyat Komisi II DPR RI Firman Subagyo (Golkar) dalam forum legislasi ber tema “Tenggelamnya Caleg Ditengah Hiruk Pikuk Pilpres”, kemarin (28/3). Nara sumber lain, anggota DPR (PDIP) Effendi SImbolon) Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Manik Marga Mahendra.
Dari pengamatan Firman Subagyo Pemilu serentak 2019 kali ini, kecenderungan Pileg sudah dianggap tidak penting. Masyarakat pada umumnya terpaku pada Pilpres dan hampir tiada yang memperbicangkan Pileg. Anehnya Hoax yang berdampak buruk pada penyelenggaraan Pemilu 2019, justru menjadi isu hangat yang dibicarakan di warung kopi. Hoax paling diminati untuk bibicvarakan para sopir dan abang becak.
“Tidak ada yang menanyakan visi misi dan program para Caleg ataupun Capres. Hal ini akan sangat brbahaya
terhadap sistem demokrasi yang kita tumbuh kembangkan ini. Pemilu semacam ini tidak boleh dipertahan kan lagi. Kedepan, harus dirubah, agar Pemilu lebih efektif dan efisien,” tandas Firman Subagyo.
Efendy Simbolon sependapat dengan rekannya, bahwa Pemilu serentak menyulitkan masyarakat. Dia yakin hanya separuh atau 50% saja masyarakat yang telah mengerti dan bisa melakukan tatacara nyoblos dengan benar.
Sepuluh menit dalam ruang pencoblosan untuk membuka, mencoblos lalu melipat kembali 5 lembar surat suara ? Bisa pingsan.
“Pileg dan Pilpres bukan hanya perlu dipisah. Tetapi harus dipisah. Pileg dilakukan tersendiri dan Pilpres sendiri,” tegas Effendy Simbolon. [ira]

Tags: