Mantan Dekan FISIP UWK, Hartini Moehtar saat menghadiri acara Reuni Lintas Angkatan FISIP UWK, Kamis (11/7)
(Untuk Pertama Kalinya, mulai angkatan 1981 hingga 2009)
Surabaya, Bhirawa
Sos pole…ee. .ee.. . Begitulah yel-yel yang dinyanyikan 250 tamu undangan. Terdiri dari dekan, dosen hingga alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang hadir Kamis (11/7) malam di Gedung Bangsal Pancasila Universitas Wijaya Kusuma (UWK) ketika membuka acara “Reuni Lintas Angkatan”.
Bukan tanpa arti, yel-yel itu untuk pertama kalinya digunakan dalam Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) untuk mahasiswa FISIP UWK di angkatan 1981. Sehingga tidak sedikit pula para tamu undangan yang bernostalgia, mengingat kembali masa-masa kuliahnya.
Ingatan masa-masa kuliah itu juga di alami Sucahyo Tri Budiono. Alumnus FISIP UWK angkatan 1981 ini menceritakan suka dukanya ketika masih menjadi mahasiswa kala itu.
Sebagai mahasiswa di angkatan pertama, Cahyo begitu ia akrab disapa mengungkapkan terbatasnya sarana prasarana yang didapat semasa kuliah.
Tidak hanya itu, pria yang saat ini menjabat sebagai Dekan FISIP UWK ini juga mengalami ketidak nyamanan dalam belajar saat musim hujan tiba. Sebab, saat itulah kelasnya juga terendam genangan air.
“Namun, ditengah keterbatasan itu, kebersamaan dan saling memiliki sangat erat. Itulah mungkin yang menjadikan kita ini sampai sekarang bertemu pun merasa senasib seperjuangan,” ujar dia.
Sebagai salah satu anggota panitia “Reuni Lintas Angkatan”, Cahyo mengapreasi rekan-rekanya yang hadir dalam acara tersebut. Atas nama pimpinan Fakultas, acara tersebut terbilang sukses.
Pasalnya, acara baru pertama kali digelar dan sifatnya uji coba itu hanya mentargetkan 200 orang yang hadir. Namun, diluar ekspektasinya tamu undangan yang hadir mampir mencapai 300 undangan.
“Kami berharap dari pimpinan fakultas dan alumni agar keakraban dan silaturrahmi bisa kita sambung. Dan kita eratkan tali persaudaraan ini,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sugiatno. Aparatur Sipil Negera (ASN) Pemprov Sumatera Utara (Sumut) ini rela datang ke Reuni Lintas Angkatan yang diadakan FISIP UWK untuk menyalurkan kerinduannya dengan teman-teman seangkatannya. Meskipun diakuinya, komunikasi melalui berbagai media sosial juga tetap ia lakukan.
“Ratusan orang kawan-kawan saya merupakan bagian tak terlupakan pada saat saya kuliah. Komunikasi tetap kita jaga melalui media sosial. Tapi kemudian bertemu secara fisik ini bentuk kerinduan kita,” ungkap nya.
Alumnus Ilmu Politik angkatan 1984 ini menuturkan jika ajang reuni harus dimaknai sebagai bentuk silaturrahmi untuk mempererat hubungan satu sama lainnya.
Apalagi, ketika itu, angakatannya merupakan mahasiswa terbanyak Dengan fasikitas yang juga terbatas. “Kampus belum sebesar ini tapi kebersamaan di ilmu sosial dan politik, di Fakultas secara keseluruhan kekompakan dan kebersamaan ini luar biasa. Itu terbukti setiap kali kita buat reuni per angkatan yang hadir hampir mencapai 90 orang,” urainya.
Sementara itu, Ketua Panitia Reuni Lintas Angkatan, Sumantri mengungkapkan adanya acara tersebut untuk menumbuhkan keakraban. Selain itu juga untuk “membumikan” FISIP Sospol (Sosial dan Politik).
Sebab, dari FISIP UWK sendiri, menurut dia menghasilkan lulusan yang berprofesi dari berbagai bidang. Mulai pengusaha, lembaga pemerintahan, pendidikan hingga jurnalistik.
“Kita upayakan bahwa dengan adanya acara reuni lintas angkatan ini bisa dilihat jika alumnus ini hasilnya bisa memberikan dorongan atau contoh jika seandainya nanti saudara, anak atau teman untuk menempuh pendidikan di FISI UWK,” pungkas dia. [Ina]
