FK PTS dan PTN Diminta Bantu Percepat Tangani Covid-19

Rapat Terbatas Wali Kota Malang dengan pimpinan FK PTN dan PTS di Kota Malang untuk mempercepat penanganan Covid-19.

Malang, Bhirawa
Fakultas Kedokteran (FK) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Malang, diundang Wali Kota Malang, untuk ikut mempercepat penanganan Covid 19 di Malang.
Ikut mendampingi dalam rapat terbatas yang digelar di ruang rapat Walikota Malang (17/6) kemarin, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan Sekkota Wasto, Tim Khusus Tracing dan Treatmen, dengan Gugus Tugas Covid NU, Tim Ahli Walikota Malang dan Dinas Kesehatan Kota Malang.
“Ada beberapa hal yang akan ditekankan dan dilakukan gugus tugas khusus ini yakni penguatan tracing, langkah treatment dan pemantauan serta pendampingan prolanis, “urai Wali Kota Sutiaji.
Poin penting yang jadi bahasan dan diseriusi dalam temu teknis, berkaitan dengan treatmen dengan menggunakan ramuan herbal untuk memberikan penguat imun bagi pasien terpapar.
“Kita akan seriusi, melalui langkah observasi uji terapi kepada mereka yang kedapatan reaktif dari hasil rapid test, mereka yang sudah konfirm positif, mereka yang akan di swab atau kelompok kontak erat,”tutur Sutiaji.
Pihaknya menyampaikan, dari uji awal terapi, tercatat dari 26 orang yang reaktif setelah diterapi menggunakan ramuan herbal 26 menjadi non reaktif.
Selanjutnya, dari uji kepada satu keluarga (4 orang terdiri dari orang tua, anak, cucu dan mantu) yang konfirm positif, setelah 3 (tiga) hari terapi herbal, hasil swab lanjutan hasilnya negatif.
“Kita juga melakukan treatmen, untuk kelompok kontak erat, dari delapan yang diuji terapi, hasil swabnya juga negatif, “tuturnya.
Diutarakan Walikota Malang, angka uji terapi (herbal) tersebut memang belum jadi gambaran utuh atau memastikan tingkat akurasi penyembuhan covid 19.
Oleh karenanya, pihaknya akan melakukan langkah langkah lanjutan observasi treatmen ini.
“Kita masive kan dulu langkah langkah di lapangan. Poinnya adalah gerakan peningkatan imune kelompok sasaran. Menjelang di berlakukannya era New Normal,”tuturnya.
Sementara itu, Wawali Sofyan Edi Jarwoko, menggaris bawahi pentingnya mengkonkritkan segera tim tracing dan treatmen.
“Kiranya sudah tidak ada lagi ruang tawar. Karena harus ada kelugasan untuk memotong mata rantai covid 19. Kalau sekiranya ada konfirn positif yang tidak dimungkinkan isolasi mandiri, maka rumusnya mutlak untuk diarahkan ke rumah sakit karantina,”tutur Wawali yang juga ketua DPD Partai Golkar Kota Malang itu.
Karena cara ini juga akan memudahkan langkah langkah treatmennya. Sehingga pasien bisa lebih cepat dilakukan pemulihan.
Hal senada disampaikan, dr. Husnul Muarif, Tim Tracing Dinkes Kota Malang yang juru bicara Gugus Tugas Covid 19 kota Malang, bahwa penguatan tracing, harus mempertimbangkan langkah evakuasi bagi konfirm positif ke rumah sakit ( RSUD). Dan, untuk kontak erat dapat dikumpulkan di rumah karantina.
Disampaikan khusnul untuk kapasitas 60 bed pada RSUD , untuk sementara masih 16 yang siap digunakan. Yang lain masih dipersiapkan.
Tim khusus tracing dan treatmen, membagi wilayah kerja pendampingan terdiri atas Kecamatan Kedungkandang Satgas NU kota Malang, Kecamatan Lowokwaru Universitas Brawijaya, Kecamatan Blimbing Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Kecamatan Klojen Unisma dan Kecamatan Sukun dipercayakan kepada FK, Universitas Muhammadiyah Malang. [mut]

Tags: