FKUB Gelar Seminar De-Radikalisasi Agama

salah-satu-nara-sumber-sedang-memberikan-pemaparan-kepada-peserta-dalam-seminar-De-Radikalisasi-agama-diruang-angling-dharma-pemkab-Bojonegoro.

salah-satu-nara-sumber-sedang-memberikan-pemaparan-kepada-peserta-dalam-seminar-De-Radikalisasi-agama-diruang-angling-dharma-pemkab-Bojonegoro.

Bojonegoro, Bhirawa
Seluruh peserta Pengurus FKUB Bojonegoro, tokoh dan pemuda lintas agama, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selain itu hadir pula perwakilan dari organisasi masyarakat, mahasiswa dan tamu undangan mengikuti seminar De-Radikalisasi  agama di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Kamis (15/10).
Seminar yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro tersebut menghadirkan nara sumber dari Pengasuh Pondok Pesantren Alif Lam Mim dan Dosen Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, Imam Mawardi, seminari tinggi CM Malang, Romo FX Eko Armada Riyanto dan Pdt.Simon Filantropa, MST dari Surabaya.
Ketua FKUB Bojonegoro, KH Alamul Huda mengatakan, kegiatan ini dalam rangka FKUB ingin berusaha menyamakan kesepahaman di Bojonegoro sebagai upaya membangun saling menghargai satu sama lainnya. Bertemakan Mengembalikan Nilai Suci Agama Berupa Kasih Sayang dan Perdamaian dalam upaya deradikalisasi atas nama agama bagi generasi muda. “Tujuan pelaksanaan seminar  de-radikalisasi ini, semoga muncul rasa saling memiliki. Konflik agama di manapun karena radikalisme sikap esktrim dan menyalahkan yang lain,” kata Alamul Huda.
Dia menyebutkan, seperti di luar negeri Ukraina dan di dalam negeri Kalimantan, Aceh, Tolikara maupun yang lain, seharusnya konflik harus diselesaikan. “Supaya Bojonegoro jangan sampai terjadi konflik,” pinta Dia.
Upaya pencerahan ini juga selaras dengan gencarnya gerakan Anti Radikalisme. Huda menambahkan, di Bojonegoro merupakan daerah paling rawan konflik berada di wilayah barat, seperti halnya Kecamatan Padangan. “Ini menjadi perhatian kita, sumua pengurus dihadirkan, tokoh non muslim dan Islam supaya gejala yang menimbulkan konflik bisa diatasi sedini mungkin,” ujarnya. [bas]

Tags: