FKUB Jatim Imbau Tahun Baru Tak Hura-hura

7-foto OPEN sup-Ust Hendro Siswantoro Ketua FKUB JatimKota Batu, Bhirawa
Terkait dengan perayaan Natal dan Tahun Baru, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jatim akan mengeluarkan imbauan agar pelaksanaannya tertib dan tidak hura-hura. “Untuk perayaan Natal agar dikoordinasikan dengan pemerintah setempat dan aparat keamanan. Sehingga penyelenggaraannya berjalan lancar,” imbau Ketua FKUB Provinsi Jawa Timur, Ust Hendro Siswantoro, dalam kunjungan kerja ke Kota Batu.
Dia juga meminta agar Umat Islam menghormati Umat Nasrani yang menyeleanggarakan perayaan hari Natal tersebut. Demikian juga juga dalam perayaan tahun baru, FKUB meminta agar tidak dilakukan dengan hura-hura. Kegiatan pesta besar-besaran dan konvoi di jalanan hendaknya dihindari.
“Daripada dihambur-hamburkan lebih baik digunakan untuk kegiatan positif. Toh banyak masyarakat yang belum beruntung, alangkah indahnya kalau berbagi dengan mereka, daripada untuk hura-hura sesaat,” tukasnya.
Lebih lanjut dikatakan, kedatangannya ke Kota Batu tersebut dalam rangka menyerap aspirasi dan informasi. Sebab sekecil apapun potensi konflik di masyarakat harus tetap dimonitor oleh FKUB, agar jangan sampai konflik karena masalah ekonomi misalnya, diseret menjadi konflik antar umat beragama.
“Jadi FKUB Provinsi selalu meminta masukan, hasil monitoring dari FKUB kab/kota atas situasi kerukunan umat beragama di daerah. Kalau memang dirasa ada potensi konflik, maka akan segera kita ambil langkah-langkah pencegahan,” tandasnya.
Masuk Kurikulum
Sementara itu, Kerukunan umat beragama diusulkan masuk dalam kurikulum pendidikan sekolah. Hal ini dipandang perlu karena potensi konflik antar umat beragama di Indonesia. Usulan tersebut disampaikan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Batu, Ust Abdurrochim saat kunjungan kerja FKUB Provinsi Jawa Timur, Senin kemarin (15/12).
Dijelaskan, berbagai persoalan yang timbul di masyarakat terkadang diseret-seret sebagai konflik agama. Sehingga generasi muda perlu dibekali tentang kerukunan umat beragama tersebut sejak dini. Menanggapi hal itu, Ketua FKUB Provinsi Jawa Timur Ust Hendro Siswantoro mengaku, bahwa langkah tersebut memang sedang diupayakan. Di Jawa Timur sendiri, FKUB telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.
Namun karena keterbatasan jam pelajaran, maka materi kerukunan umat beragama tersebut masuk sebagai materi sisipan dalam Wawasan Kebangsaan. “Di tingkat nasional masih dibahas di Kemenag dan Kemendiknas (Kemendikdasmen,red). Sehingga kita berharap materi ini memang masuk, walau hanya sebagai materi sisipan,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ust Hendro menyarankan agar FKUB Kota Batu segera membidani lahirnya Forum Komunikasi Generasi Muda Antar Umat Beragama (Forkomudaga). “Generasi muda ini kan labil sehingga gampang tersulut isu. Saya berharap bisa segera dibentuk Forkomudaga untuk mengintensifkan komunikasi dan meminimalisir kesalahpahaman di antara yang muda-muda,” kata Ust Hendro.
Di sejumlah daerah, forum ini sudah dibentuk. Namun forum ini jangan berdiri sendiri, tetapi menyatu dengan FKUB. “Kalau membentuk FKUB di tingkat kecamatan, sepertinya nggak perlulah. Nanti malah memperpanjang rekomendasi pendirian tempat ibadah. Apalagi Kota Batu wilayahnya kecil,” tegasnya. [sup]

Keterangan Foto ; Ketua FKUB Jatim Ust Hendro Siswantoro bersama pengurus saat dialog dengan FKUB Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Tags: