FKUB Jatim Larang Ormas Sweeping Atribut Natal

Ketua FKUB Jatim Dr H Shofwan SH MSi dan Sekretaris FKUB Jatim Drs H Hizbul Wathon MM disaksikan pengurus FKUB Jatim lainnya saat menandatangani renungan dan harapan FKUB Jatim.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jatim mengimbau tak ada sweeping dari ormas keagamaan tertentu menjelang Natal dan Tahun Baru 2017. Sebab aksi sweeping tersebut justru membuat Jatim tidak kondusif dan rentan terjadi konflik antar umat beragama.
“Kami imbau tak ada sweeping dari siapapun dan dalam bentuk apapun untuk menghindari konfik-konflik tertentu. Itu salah satu harapan FKUB Jatim jelang akhir tahun 2017,” kata Ketua FKUB Jatim, Dr H Shofwan SH MSi, di sela acara renungan dan harapan FKUB Jatim di Jatim Expo, Kamis (21/12).
Sweeping yang dimaksud, kata dia, yakni mendatangi pasar-pasar swalayan dan meminta pegawainya melepas atribut-atribut berbau Natal. Pihaknya menjamin bahwa perusahaan tidak akan memaksa pegawainya untuk menggunakan atribut Natal sehingga tercipta suasana aman dan damai di Jatim menjelang akhir tahun.
“Pengusaha tidak boleh memaksa pegawainya menggunakan atribut, apalagi diiringi sanksi jika tak menjalankannya. Ini tidak boleh ada paksaan dan hanya bersifat partisipan,” ucap mantan Asisten III Sekdaprov Jatim tersebut.
FKUB Jatim, kata dia, telah diajak bicara dengan aparat keamanan di Mapolda Jatim sehingga ada jaminan dari kepolisian agar suasana tetap kondusif. “Sudah ada pertemuan khusus untuk membahas ini. Pihak keamanan juga telah siaga untuk melakukan antisipasi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris FKUB Jatim Drs H Hizbul Wathon MM menyampaikan, situasi kerukunan umat beragama di Jatim selama 2017 berjalan aman, damai, rukun dan kondusif. Sedangkan, memasuki 2018 sebagai tahun politik perlu meningkatkan kewaspadaan dan memperkokoh kerukunan serta perdamaian.
“FKUB mengajak kepada seluruh masyarakat Jatim untuk meningkatkan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran masing-masing. FKUB juga mengharapkan terciptanya suasana kondusif dalam pelaksanaan Pilkada Jatim,” katanya.
Dia meminta kepada pemerintah, pimpinan majelis agama, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan keagamaan dan seluruh Iapisan masyarakat untuk menjaga sikap toleran, saling memahami, saling menghormati dan saling menghargai dalam menjaga kerukunan persatuan serta kesatuan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Mengajak kepada seluruh masyarakat Jatim untuk selalu meningkatkan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama masing-masing. Kami berharap terciptanya suasana kondusif dalam pelaksanaan pilgub Jatim,” pungkasnya. [iib]

Tags: