FKUB Palangkaraya Belajar Kerukunan Umat Beragama di Surabaya

Rombongan Wali Kota Palangkaraya Riban Satia belajar ke Pemkot Surabaya terkait kerukunan umat beragama, Senin (26/2). [andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi dan menjaga kerukunan umat antar beragama. Prestasi Kota Surabaya tersebut menjadikan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Palangkaraya didampingi Wali Kota Palangkaraya Riban Satia melakukan kunjungan sekaligus belajar ke Pemkot Surabaya terkait kerukunan umat beragama.
Mereka diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Asisten Wali Kota III Hidayat Syah, beberapa OPD dan 10 orang FKUB Kota Surabaya di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Senin (26/2).
Risma mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Palangkaraya beserta FKUB karena Surabaya dipercaya sebagai tempat belajar kerukunan umat beragama.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaannya, ada banyak yang dilakukan Pemkot Surabaya bersama FKUB agar tali persaudaraan tetap terjaga,” katanya usai acara.
Pada kesempatan itu, Risma menekankan kepada seluruh FKUB untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang bisa diselesaikan, tetapi kalau tidak bisa serahkan kepada ahlinya. Dengan kata lain, Risma ingin menegaskan bahwa kehadiran mereka untuk belajar kerukunan umat beragama di Surabaya sangatlah tepat.
“Kalau masalah umat beragama panjenengan bisa tanya ke bapak-bapak ini, tapi kalau urusan pembangunan jalan dan lain-lain, saya ahlinya,” ucapnya diiringi tepuk tangan.
Ketua Forum Keukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya Chalimi yang ikut hadir memberikan beberapa upaya untuk menjaga kerukunan umat beragama di Surabaya.
Ia mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan FKUB untuk menjaga sekaligus meningkatkan kerukunan antar beragama serta menjaga kondusifitas kehidupan umat beragama di Surabaya.
Disampaikan Chalimi, FKUB bersama seluruh pemangku kepentingan di Surabaya mengadakan kegiatan seminar tentang kerukunan umat beragama dan kegiatan kemah pemuda lintas agama.
Untuk kegiatan anak muda, Chalimi menegaskan bahwa penting mengumpulkan anak muda untuk memberikan informasi serta penanaman kepada anak muda bahwa kebhinekaan harus dijaga.
“Berbeda tidak harus bermusuhan, tetapi berbeda merupakan sebuah mozaik kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Palangkaraya Riban Satia mengatakan, kunjungan ke Surabaya untuk melihat secara langsung dan sharing terkait upaya Pemkot Surabaya dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“Kami ingin belajar banyak dari Surabaya, utamanya langkah-langkah dan program serta melihat secara langsung kondisi riil kerukunan umat beragama di Kota Surabaya,” ujar Riban.
Bukan tanpa alasan, Riban memilih Kota Surabaya sebagai jujukan belajar menjaga kerukunan umat beragama. Menurutnya, Surabaya sangat dinamis, multikultur dan terkenal akan banyaknya tokoh-tokoh yang mendidik para kiai di sekolah dan pesantren.
Ke depan, Riban berharap setelah mendapatkan informasi baik dari ilmu dan praktik yang dilakukan Pemkot Surabaya, dirinya akan menerapkan di Kota Palangkaraya. [dre]

Tags: