FMPRB-BPBD Tuban IngatkanAncamanBencana

Bambang Heriyanto dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur saat memaparkan ancaman dan upaya dini meeminimalisir ancaman bencana di Pendopo Kecamatan Montong Kabupaten Tuban (15/3). (Khoirul Huda/bhirawa]

Bambang Heriyanto dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur saat memaparkan ancaman dan upaya dini meeminimalisir ancaman bencana di Pendopo Kecamatan Montong Kabupaten Tuban (15/3). (Khoirul Huda/bhirawa]

Tuban, Bhirawa
Forum Masyarakat Pengurangan Risiko Bencana (FMPRB) bersama Badan penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tuban mengingatkan seluruh masyarakat akan ancaman bencana serta upaya pengurangan resiko terjadinya bencana dalam sosialisasi FMPPRB di Pendopo Kecamatan Montong Tuban. “Bencana yang terjadi tidak bisa kita total, akan tetapi upaya antisipasi dini dan meminimalisir terjadinya bencana bisa dilakukan oleh siapa saja,” kata Saifudin Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Tuban (15/3).
Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh tokoh masyarakat serta Kepala Desa (Kades) dari dua puluh kecamatan di Kabupaten Tuban ini, juga menghadirkan narasumber Bambang Heriyanto dari BPBD Provinsi Jawa Timur serta Achmad Chusairi dari FMPRB Jawa Timur.
“Untuk apa membangun jembatan, kalau justru akan menyebabkan bencana alam, jangan membuat infrastruktur kalau nanti akan menyebabkan bencana. Pembangunan infrastruktur harus diimbangi dengan kegiatan penanggulangan bencana dulu, agar tidak berisiko bencana,” kata Bambang Heriyanto dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.
Pengarah BPBD Provinsi Jawa Timur ini juga mengharapkan agar setiap kegiatan yang mengandung unsur ancaman kita harus melakukan kegiatan analisis untuk mengurangi ancamannya. “Kita lakukan analisa dan mitigasi, agar risiko bencana bisa dikurangi sedini mungkin,” kata Bambang.
Mitigasi struktural, strategi untuk mengurangi risiko dari pembangunan infrastruktur. Sedangkan mitigasi nonstruktural, bersifat sharing tukar pengalaman terhada bencana alam. Sedangkan Achmad Chusairi dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim, mengatakan, banyak perilaku masyarakat yang mengarah pada terjadinya ancaman bencana.
Butuh kepedulian terhadap bencana, agar mengetahui apa yang diperbuat bisa menyebabkan bencana. “Kalau masyarakat tahu ada bencana, tapi kalau tidak melakukan pencegahan, atau penanggulangan patut disalahkan tokoh masyarakatnya,” kata Achmad Chusairi FPRB Jatim ini.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini juga menyarankan, agar warga masyarakat memanfaatkan perguruan tinggi serta perusahan baik milik negara mapun perusahan swasta dengan mengomunikasikan bersama BPBD. Agar segala risiko terhadap bencana, bisa dikurangi dan ditangani jika terjadi bencana. “Ini yang harus dilakukan agar, segala risiko bencana yang menjadi tanggung jawab kita bersama ini bisa diatasi,” terang Achmad Chusairi. [hud]

Tags: