FMS Desak BupatiSumenep Tindak Mafia Maksiat

sul-IMG-20160601-09602Sumenep, Bhirawa
Puluhan aktivis yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sumenep (FMS) melakukan aksi unjuk rasa dikantor bupati setempat. Mereka meminta agar bupati menindak tegas terhadap mafia maksiat atau oknum yang melindungi tempat-tempat maksiat seperti prostitusi terselubung agar Sumenep bebas dari maksiat.
Korlap aksi, Sukriyanto menilai, selama ini di bumi Sumekar, banyak tempat prostitusi terselubung dan kafe berkedok rumah makan yang menyediakan minuman keras dan perempuang penghibur. Akibatnya, hal tersebut menimbulkan kebrutalan tingkah laku pada kalangan remaja. “Kami minta bupati harus tegas. Sumenep ini kabupaten yang memiliki banyak pesantren, apalagi bupatinya kan kiai, masak membiarkan tempat maksiat tetap berkembang disini,” kata Sukriyanto, Rabu (01/06).
Para demonstrans juga membawa sejumlah poster dan spanduk yang bertuliskan ‘Sumenep bebas tanpa maksiat’, ‘Sumenep darurat moral’ dan ada salah seorang demonstrans yang sengaja telanjang dada dan menuliskan di dadanya dengan tulisan “No maksiat’. “Kalau ada oknum penegak hukum atau perda yang melindungi tempat maksiat itu harus ditindak dengan tegas. Bukan justru dibiarkan seakan-akan tidak ada masalah,” ucapnya.
Ia meminta, Satpol PP sebagai penegak perda agar benar-benar bekerja sesuai tugasnya. Jika tidak bekerja dengan baik, maka bupati harus memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. “Jika memang ada unsur pemerintah yang terlibat atau melindungi tempat maksiat itu segera diberi sanksi yang tegas,” pintanya. [sul]

Tags: