Fogging Puskesmas Dianggap Rumit, Sahabat Imam Turun Tangan

Sahabat Imam ketika melakukan fogging terhadap kawasan pemukiman.

Surabaya, Bhirawa
Serangan wabah Demam Berdarah (DB) terhadap belasan anak di RW 10, Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo Surabaya, tidak hanya membuat warga setempat resah. Keresahan itu juga dialami warga Gubeng Klingsingan.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi’i mengatakan, karena keresahan tersebut, warga RW 03 Kelurahan Gubeng Klingsingan, meminta bantuan Sahabat Imam untuk melakukan fogging terhadap kawasan pemukiman mereka.

“Menurut Nurachmad Ketua RW 03 Kelurahan Gubeng Klingsingan, untuk mendapatkan layanan fogging dari Puskesmas terlalu lama. Harus disertai hasil diagnosa dari rumah sakit,” terangnya.

Berdasarkan keterangan tersebut, Sahabat Imam langsung memenuhi permintaan warga RW 03 Kelurahan Gubeng Klingsingan untuk dilakukan pengasapan.

Imam memaklumi keresahan warga akan wabah DB. “Karena lambannya respon Puskesmas untuk melakukan fogging. Di RW 03 Gubeng Klingsingan wabah DB menjangkiti 2 warga yang sekarang masih dalam perawatan intensif,” jelasnya.

Politisi Partai Nasdem ini menambahkan selain warga Gubeng Klingsingan, warga Kedung Tarikan Tarukan RT 03/RW 06 Kelurahan Mojo juga meminta bantuan fogging.

“Untuk warga Kedung Tarukan belum ada korban, tapi warganya minta bantuan fogging sebagai upaya mencegah penularan,” ujarnya.

Sahabat Imam mempunyai program fogging untuk mencegah penularan Demam Berdarah. “Intinya setiap ada permintaan dari warga kami akan berusaha memenuhinya. Sahabat Imam tidak ingin Surabaya menjadi KLB Demam Berdarah,” pungkasnya. [dre.hel]

Tags: