Fokus dan Tidak Pernah Main-Main

Johana Kusumadewi Suwito

Johana Kusumadewi Suwito
Didapuk menjadi Ning Persahabatan 2019 pada pemilihan Cak dan Ning Kota Surabaya beberapa waktu yang lalu, memberi pengalaman dan kesan berharga bagi Johana Kusumadewi Suwito. Bagaimana tidak, selama 10 hari di Karantina bersama 29 peserta lainnya ia banyak belajar berbagai hal. Mulai dari meningkatkan kemampuan, mengasah potensi bakat yang dipunya hingga belajar mengontrol emosi. Hal itupun, bukan lah hal yang mudah bagi Johana, sapaan akrabnya, untuk melewatinya. Sebab, ia tidak hanya diasah dan ditingkatkan secara kemampuan dan potensi namun, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen (UK) Petra ini merasakan “diaduk-aduk” emosionalnya selama di karantina.
“Kita semua “digembleng” fisik, mental dan materi. Tidur cuma dua jam. Setelah itu lanjut lagi dengan berbagai runtutan rutinitas. Belum lagi banyak drama-drama lain yang bisa saja memancing emosional. Tapi balik lagi ketika itu terjadi aku cuma meyakinkan pada diriku bahwa ini tempatku belajar dan mencari teman,”tutur mahasiswa berlesung pipi ini.
Wajar saja jika remaja kelahiran Surabaya 4 September 1998 ini berpikiran begitu. Sebab, persiapan yang dilakukan pun lumayan lama. Yakni sekitar empat bulan atau sejak Desember 2018 lalu. Kesiapan itu terlihat dari ketekunan Johana untuk mencari berbagai tempat wisata dan edukasi di Surabaya. dari satu tempat ke tempat lain, hampir diseluruh pelosok Surabaya ia singgahi untuk mendapatkan informasi mengenaik Kota tercintanya.
“Sebenarnya aku sudah persiapan dengan baca-baca referensi dari internet. Karena bagiku ini kurang dan belum optimal jika aku nggak turun langsung ke lapangan nggak akan dapat apa-apa. Terus aku mutusin untuk naik Suroboyo bus biar bisa keliling Surabaya dan dapat yang aku mau,”kata Anak pertama dari dua bersaudara ini.
Tidak heran jika Johana ingin mendapatkan sesuatu lebih untuk menunjang penampilannya dalam pemilihan Cak dan Ning Surabaya 2019, dengan turun langsung ke lapangan dan mencari berbagai data yang dibutuhkan. Karena dari awal ajang dia berkontribusi, Johana mentargetkan juara I.
“Aku tidak pernah mau main-main ketika mengikuti lomba. Aku selalu yakin, fokus dan do the best setiap kali turut dalam sebuah kompetisi. Perkara nanti menang apa enggak ya terserah Tuhan mau menghendaki bagaimana,”ujar siswa lulusan SMAN 16 Surabaya ini. Oleh karena itu, dua tahun ke depan Johana berkeinginan untuk mengikuti pemilihan Raka-Raki di tingkat Jawa Timur. Selain itu, ia juga ingin menikmati satu tahun ini dengan berbagai penugasan yang telah diberikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surabaya.
“Aku mau fokus dulu sama tanggung jawabku sebagai mahasiswa. karena sekarang pun aku berusaha menentukan skala prioritasku,”pungkas putri Djoko Suwito dan Ribka Dana Indarti. [ina]

Rate this article!
Tags: