Fokus Digital Talent, KEK Jadi Pusat Pelatihan

Perwakilan Amazon Web Service (kanan) di dampingi Deputi IV Kemenko Perekonomian saat menyambangi kantor Dinas Pendidikan Jatim untuk membangun kerjasama pilot projeck kurikulum implementatif Cloud Computing AWS, Rabu (28/8).

Dindik Jatim Siapkan Talent dan Trainer
Dindik Jatim, Bhirawa
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari akan jadi pusat pembangunan ekonomi kreatif dan ekonomi digital di Jawa Timur. Khususnya dalam membangun digital talent atau tempat pelatihan. Apalagi, pemerintah tengah giat dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul berkualitas, utamanya bagi siswa SMK dengan penyelarasan kurikulum berbasis ekonomi digital.
Oleh karena, Deputi 4 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomia), Rudi Salahuddin menyambut baik langkah Amazon Web Service (AWS) untuk menanamkan investasi di Indonesia guna membangun data center. Dalam hyal itu, pihaknya meminta agar beberapa komitmen dalam melatih SDM terkait di sektor digital ekonomi bisa terpenuhi dari pihak AWS. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari akan ditunjuk sebagai tempat untuk membangun kawasan yang berbasis pariwisata, ekonomi kreatif, dan ekonomi digital.
“Sehingga ini pilihan tepat utuk membangun digital talent atau tempat pelatihan di Singosari. Ini yang akan kita rembukkan. Mulai kurikulum, pemenuhan guru. Kalau infrastruktur saya rasa sudah mencukupi ya di KEK,” ujar dia.
Di samping itu, adanya kebijakan tax intensif bagi pihak dunia usaha dan dunia industru (DUDI) yang bekerjasama dengan sekolah (SMK,red) dalam memberikan pelatihan vokasi dan tempat magang.
“Kalau melihat itu, harapan kita endgame digital talent tidak kekurangan lagi. Karena selama ini kita e-commerce platform mengeluh, kalau Indonesia masih kekurangan digital talent. Ini bisa dipenuhi melalui pembangunan SMK atau akademi komunitas di KEK Singosari,” jelas dia.
Terkait hal itu, Kepala Plt Dindik Jatim, Hudiyono menyambut baik program yang akan dilakukan pihak Kemenko Perekonomian. Terlebih, Pemprov Jatim telah menyiapkan talenta. Hal itu diakuinya selaras dengan program Jawa Timur dalam membentuk lembaga Millineals Job Center (MJC).
“Kita sudah punya data base lulusan SMK nya atau mahasiswanya. Jadi ini selaras dengan program kami,” katanya
Lebih lanjut, nantinya kehadiran mereka (AWS) di Jatim akan memperkuat klien. Tinggal bagaimana dalam mempersiapkan jaringan-jaringan usaha untuk meningkatkan kualitas para siswa.
“Kita juga memberikan support pemateri atau trainer yang sudah disiapkan,” ujar dia. Untuk merealisasikan hal ini, Hudiyono menyebut ada lima SMK negeri di Jatim yang berpeluang untuk dikompetensikan. Yaitu, SMKN 11 Malang, SMKN 4 Malang, SMK NU Sidoarjo, SMKN (5) Migas Bojonegoro, dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi. Meskipun begitu, pihaknya akan menyiapkan sinkronisasi kurikulum ke empat SMK sesuai dengan bidang perindustrian maupun ekonomi kreatif dan digital. [ina]

Tags: