Fokus Pertandingan, Juara Kemudian

Ilham Perdana Harianto

Ilham Perdana Harianto
Baru dua tahun menggeluti dunia beladiri pencak silat rupanya tidak menjadi masalah bagi Ilham Perdana Harianto untuk mengikuti kejuaraan bergengsi pencak silat di tingkat International. Ya, pelajar kelas XII SMA Muhammadiyah 9 Surabaya ini terbilang baru dalam dunia persilatan. Namun, siapa sangka strategi dalam mengalahkan lawan dengan teknik pencak silat yang dimilikinya mampu menggagalkan mimpi lawannya untuk menjuarai Jakarta Tournamen Championship 2018 (JKTC10) jenjang pelajar. Ilham sapaan akrabnya, sukses bawa pulang medali emas usai menang telak dengan skore 3-0 dengan tiga ronde di laga final JKTC10.
“Kemarin di final saya mendapat lawan yang cukup berat. Dilihat dari segi power dia lebih besar dari saya. Tapi, sebelum pertandingan di mulai saya me-review lawan saya. Apa yang jadi kelemahan saya harus saya tutupi dengan strategi yang akan saya gunakan. Jika lawan didominasi power, maka saya gunakan strategi untuk menumbangkan lawan,”ungkap laki-laki yang kerap disapa Ilham ini.
Strategi yang ia maksud adalah teknik bantingan dan guntingan. Karena, dalam dunia persilatan selain teknik, jurus dan kekuatan, strategi juga dibutuhkan dalam mengalahkan lawan.
Diakui anak pertama dari dua saudara ini, kejuaraan JKTC10 menjadi kesan yang paling berharga. Pasalnya, untuk pertama kalinya selama ia berlaga dalam kejuaraan pencak silat baik di tingkat regional maupun nasional, pihaknya mampu meraih juara I di kelas C (berat 47-51 kg). Apalagi jam terbang dia cukup minim. Yaitu baru empat kali bertanding dalam kejuaraan pencak silat. Selain itu, diungkapkan Ilham kebersamaan tim yang solid yang menghasilkan enam medali emas hal itu memberi kesan bagi yang tidak terlupakan bagi dia.
“Alhamduliilah, saya sangat senang. Karena hasil kerja keras saya selama 9 bulan terbayar dengan medali emas ini. Apalagi ini diluar dugaan saya. Perjuangan bersama teman-teman juga menjadi semangat dan motivasi saya,” ujar laki-laki berusia 18 tahun ini.
Di samping itu, selama pertandingan pihaknya juga konsisten untuk fokus dan mengesampingkan target juara.
“Selama bertanding, pelatih selalu bilang. Fokus, fokus dan fokus. Nggak usah mikirin lawan atau target juara. Yang penting berikan yang terbaik dalam pertandingan,” tegas putra pertama Bambang Harianto dan Siti Nur Janah
Pria kelahiran Blitar 12 November 2000 ini juga mengaku dalam pertandingan final pihaknya juga mengalami kesulitan dalam mengalahkan lawan. Seperti cara main lawan yang bermain aman dan cenderung menunggu. Untuk mengelabuhi hal itu, ia mengimbangi dengan bermain jurus pukulan dan tendangan yang menjadi kelebihan dia.
Kedepan, ia akan fokus pada kejuaraan pencak silat yang diadakan Unesa beberapa bulan lagi. Lain itu, pihaknya juga akan fokus pada tes Akademi Militer. [ina]

Rate this article!
Tags: