Fokus Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

AKBP Raden Muhammad Jauhari

AKBP Raden Muhammad Jauhari
Sejak 6 September lalu, pucuk pimpinan Polres Probolinggo Kota berganti. AKBP Raden Muhammad Jauhari menggantikan AKBP Ambariyadi Wijaya. Pergantian pucuk pimpinan di Korps Bhayangkara itu membawa sedikit banyak perubahan.
Dengan gaya dan karakter kepemimpinan yang berbeda, per 6 September lalu, AKBP RM Jauhari resmi menakhodai Polres Probolinggo Kota. Perwira kelahiran 29 Januari 1981 di Palembang itupun, tampak gagah dengan seragamnya.
Pada, Selasa (22/12), dia sedang beraktivitas didampingi sejumlah ajudannya. Sembari tertawa lepas, perwira dengan empat anak ini ajakan duduk santai di gazebo Polresta. Sebelum bugar di Probolinggo, AKBP RM Jauhari yang telah melakukan Kapolsek Tanah Abang di Polda Metro Jaya. Tugasnya di Kota Probolinggo saat ini adalah yang kedua di Jawa Timur. Sebelumnya pada tahun 2016, ia diukur sebagai Kanit IV/Perdagangan dan Karantina Ditreskrimsus Polda Jatim.
Dia berkomitmen pada cita-cita pemimpin sebelumnya. Dalam hal ini AKBP Ambariyadi Wijaya. Jauhari paham, karakter dan gaya kepemimpinan tiap orang berbeda. Namun, pemimpin yang baik menurutnya yakni pemimpin yang mampu dan bisa cita-cita pemimpin sebelumnya.
Dengan komitmen itu, Jauhari pun memastikan sejumlah cita-cita serta program yang telah dirajut AKBP Ambariyadi akan terus dipertahankan. Salah satunya, Kampung Tangguh Semeru (KTS).
“Saya akan melanjutkan apa yang menjadi kebijakan Bapak Kapolres Kota Probolinggo sebelumnya. Dan saya berharap dukungan dan sinergitas dari semua elemen. Sehingga Kota Probolinggo tetap dalan keadaan kondusif,” tuturnya.
Jauhari juga memberikan atensi khusus untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di semua sektor. Harapannya, semua keluhan bisa diminimalisisr. Karena itu, sesegera mungkin ia akan memenuhi pelayanan. “Jika pelayanan yang diberikan kepada anggota baik, maka tingkat pengaduan atau laporan yang ada akan bertambah sedikit,” tuturnya.
Sama halnya dengan aksi curanmor atau pelanggaran hukum lainya. Jika pelayanan yang diberikan kepada masyarakat baik, maka tindak kriminal dapat menekan. “Jadi pelayanan yang dimaksud bukan hanya pelayanan seperti di SPKT. Tetapi juga pengawasan serta pembinaan yang diemban Kamtibmas, “tegasnya.
Jauhari memberi contoh. Hasil evaluasi menyebutkan bahwa aksi curanmor meningkat. Maka, perlu adanya pemasifan kring serse. Hal itu dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Temasuk memberikan rasa aman. Namun hal itu juga perlu dukungan dari masyarakat,” tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: