Fokuskan Madura Gudang Ternak Bebas Brusella

Pemprov, Bhirawa

Pemprov Jatim melalui Dinas Peternakan Jatim berupaya menjadikan pulau Madura sebagai gudang ternak plasma nutfah yang bebas dari penyakit menular brucellosis.  Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir Maskur menjelaskan, konsepnya secara plasma nutfah, sapi murni Madura akan diisolasi di pulau Sapudi.

“Kita support mulai dari sistem perkawinan, pembibitannya, hingga sertifikasi yang dikeluarkan pulau tersebut,” katanya.

Di luar Pulau Sapudi,  akan dilakukan pengembangan pembibitan di pedesaan antara sapi madura dengan sapi madura. Untuk itu, penguatan ternak harus dilakukan. Sebab, di Madura, selain sapi untuk penghasil daging tapi juga penghasil sapi wisata seperti sapi untuk karapan dan sonok (sapi pesolek).

Di luar itu, lanjutnya, juga ada pengembangan ternak dengan crossing atau persilangan antar bangsa dilakukan, tapi sifatnya untuk ternak potong dan tidak boleh dibibitkan lagi. “Kawin disilangkan jika lahir jantan. Maka yang jantan untuk dipotong. Kalau betina dipelihara untuk dikeluarkan. Prinsip untuk satu kali produksi. Misal, Madura dan Limousin namanya Madrasin,” katanya.

Dalam pengembangan pembibitan ternak ini, Disnak juga bekerjasama dengan semua peternak yang sudah mapan dan mengerti mengenai perbibitan mulai memilih ternak hingga pakannya. Kegiatan ini nanti juga difasilitasi perguruan tinggi, diantaraUnibraw dan Unair. “Harapan ke depan, semuanya ini mengarah ke wisata agro juga,” tambahnya.

Ia menambahkan, Madura akan dibebaskan dari penyakit brucellosis. Setidaknya, Disnak  Jatim optimis empat tahun mendatang bisa menyelesaikan permasalahan ini. “Semuanya sudah kami persiapkan secara bertahap,” ujarnya.

Terkait dengan diterimanya pengembangan sapi di Madura, Maskur mengaku memang masih diperlukan pemahaman terhadap warga peternak dikarenakan kulturnya. Namun, jika peternak Madura melirik peternak di daratan Jatim maka bisa dilihat tidak banyak peternak yang memelihara jantan. Semuanya memelihara betina.

“Mungkin lama-lama mengadopsi itu. Petugas yang bisa memberikan pemahaman dan pendampingan juga banyak. Namun, kini tergantung kesadaran dari para peternak,” katanya.

Sekedar diketahui, jumlah sapi Madura kini sebanyak 800 ribu ekor, terbanyak di Kabupaten Sumenep sebesar 390 ribu ekor. Jika di Pulau Sapudi kini masih ada sapi murni Madura sebanyak 49 ribu ekor. [rac]