Forikan Dorong Peningkatan Konsumsi Ikan di Kabupaten Nganjuk

Gerakan memasyarakatkan makan ikan oleh Bupati dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk serta Ketua Forikan Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin. [ristika/bhirawa]

Nganjuk, Bhirawa
Pandemi Covid-19 yang saat ini belum berakhir mendorong Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim terus mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di 38 kab/kota di Jatim. Kampanye Gemarikan ini terus dilakukan dalam rangka menanggulangi dampak Covid-19 di daerah rawan pangan dan stunting.

Kali ini, Ketua Forikan Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak melakukan Kampanye Gemarikan di Balai Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom.

Di tempat ini, Arumi membagikan paket produk perikanan yang masing-masing berisi 1 paket produk olahan hasil perikanan, 2 buah paket produk ikan kaleng yakni sardine dan tuna, 2 kg ikan segar, serta 3 buah masker kain.

Bantuan ini, sebut Arumi, diprioritaskan bagi masyarakat terutama anak-anak dan lansia untuk memenuhi kecukupan gizi terutama di era pandemi Covid-19, sekaligus sebagai upaya mencegah stunting pada anak-anak.

Seperti diketahui, kandungan gizi yang terkandung dalam ikan sangat baik bagi tubuh terutama untuk meningkatkan imunitas. “Di tengah pandemi ini mari kita terus mengkonsumsi ikan sebagai lauk-pauk sehari-hari karena ikan sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” katanya.

Arumi Bachsin dalam sambutanya juga mengatakan, stigma negatif tentang ikan harus dihilangkan. “Banyak yang bilang Nganjuk ini tidak punya laut makanya orangnya tidak terbiasa makan ikan, namun saya harap stigma seperti ini dapat ditinggalkan, karena pilihan ikan itu banyak, tidak hanya ikan laut saja namun ikan air tawar juga banyak, gizinya juga sama,” jelas Arumi.

Sementara itu Ketua Forikan Kabupaten Nganjuk, Yuni Sophia Rahma Hidhayat mengatakan, bahwa memakan ikan dapat meningkatkan gizi karena ikan mengandung vitamin yang memiliki banyak manfaat.

“Makan ikan banyak manfaatnya, mulai dari membangun dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, bagus juga buat kulit dan mata, serta omega 3 yang selain untuk mencerdaskan otak juga mengurangi resiko kardiovaskular, maka dari itu saya berharap warga Nganjuk jadi gemar makan ikan, agar angka stunting di Nganjuk juga dapat berkurang, karena pada tahun 2019 angka stunting mencapai 11,7 % ,” terangnya.

Dijelaskan Yuni, di Kabupaten Nganjuk makan ikan, bagi warga sebenarnya telah dilakukan. Namun dirasa kampanye gemar makan ikan tersebut masih harus terus ditingkatkan. Terlebih makan ikan juga sebagai salah satu langkah peningkatan gizi tubuh dan mencegah terjadinya stunting.

“Inilah mengapa Pemkab Nganjuk melalui OPD terkait telah banyak memberikan bantuan bibit ikan kepada warga dan menebar bibit ikan di sungai, waduk, embung, dan sebagainya. Itu semua demi peningkatan konsumsi ikan yang harganya murah namun bergizi tinggi,” tutur Yuni.

Sedangkan Bupati Nganjuk, Novi Rahma Hidhayat mengatakan, pihaknya berharap sosialisasi gemar makan ikan juga dilakukan di Pondok Pesantren. Karena ribuan santri di Ponpes tersebut juga jarang makan ikan karena lebih banyak makan laulk tahu dan tempe.

“Untuk itu, kami mendorong kampanye gemar makan ikan juga dilakukan pada santri di Pondok Pesantren sebagai tempat pendidikan anak dalam upaya peningkatan SDM berkualitas,” tutur Novi Rahman Hidhayat.

Seiring dengan program Tri Cita Bhakti adalah pembangunan sumber daya manusia, dimana jika asupan gizi bagus, maka sumber daya manusia unggul dan berkualitas dapat dicapai.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, Moh. Gunawan Saleh, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Nganjuk, Wakil TP PKK Nganjuk Ibu Marhaen Djumadi dan seluruh Camat.n [ris.adv]

Tags: