Forkompimda Batu Temukan Penyimpangan Pembangunan Sekolah

Forkompimda dan Dewan Kota Batu saat melakukan sidak di sejumlah SMP, Selasa (5/5).

Forkompimda dan Dewan Kota Batu saat melakukan sidak di sejumlah SMP, Selasa (5/5).

Batu, Bhirawa
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Batu memberikan perhatian terhadap kelayakan penyelenggaraan pendidikan di kawasan terpencil yang ada di kota ini.  Selasa (5/5), mereka mendatangi dan menemukan penyimpangan terhadap pembangunan gedung baru yang ada di SMPN 5 Batu yang terdapat di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji. Temuan ini akan segera ditindaklanjuti, menyusul rencana Pemkot Batu yang akan membangun 2 Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah ini.
Forkompimda yang ikut melakukan sidak  adalah Wakil Wali Kota Punjul Santoso, Kapolres Batu AKBP Decky Hendarsono, Kepala Kejaksaan Negeri Batu Sedia Ginting, dan Komisi C DPRD Kota Batu. Mereka menyidak 5 sekolah baik negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Bumiaji.  “Bapak Dandim terpaksa tidak bisa ikut dalam sidak kali ini, karena beliau harus mengikuti serah terima jabatan Komandan Lanud (Pangkalan Udara) Abdul Rachman Saleh,”ujar Punjul, Selasa (5/5).
Adapun gedung baru di SMPN 5 yang bermasalah ini sekarang dijadikan ruang guru dan kantor. Terlihat kondisi bangunan tersebut memiliki kualitas yang buruk karena pengerjaannya yang kasar. Melihat kenyataan ini, Ketua Komisi C Didik Mahmud mengaku kecewa dengan hasil pengerjaan gedung baru ini.
“Saya kira pembangunan gedung baru di SMP 5 ini perlu dipertanyakan. Karena terlihat jelas kondisi bangunan yang belum setahun dibangun ini memiliki kualitas yang buruk. Selain itu finishing dari pembangunan gedung ini juga tidak tuntas,”ujar Didik usai berkeliling memeriksa kondisi bangunan baru tersebut.
Informasi yang dikumpulkan dari pihak sekolah, ternyata sebelum memanfaatkan gedung baru ini para guru SMPN 5 harus melakukan pengecatan gedung sendiri secara swadaya. Ini menunjukkan bahwa pengerjaan bangunan ini tidak dilakukan hingga tuntas.
Dengan fakta ini, kata Didik, pihaknya menyesalkan tidak berfungsinya Petugas Pengawasan Pembangunan yang ada. Padahal, dari merekalah yang menentukan jika pembangunan gedung sudah dilaksanakan sesuai kesepakatan yang dibuat. Dan jika ditemukan ketidaksesuaian, maka mereka bisa mengeluarkan rekomendasi kepada Pemkot Batu untuk tidak mencairkan dana anggaran yang disediakan.
Hal serupa juga disampaikan Kajari Batu Sedia Ginting. Menurutnya, secara perhitungan dengan melihat kualitas gedung maka biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan ini terlalu besar. “Kalau gedungnya seperti ini ya sangat tidak layak. Artinya, ada pihak yang mengambil keuntungan yang terlalu besar dari pembangunan gedung baru ini,”ujar Ginting.
Apakah ada pihak yang akan diperiksa? Ginting mengaku dirinya belum mendapatkan laporan atas adanya penyimpangan ini. Ia meminta pihak yang dirugikan untuk segera membuat laporan pengaduan ke Kejari. Ia menjamin laporan yang diterimanya akan segera ditindaklanjuti. “Kita menunggu adanya laporan dan tidak mencari laporan,”tambahnya.
Sementara dalam sidak ke SMP Arjuno di Desa Junggo, juga ditemukan adanya bangunan yang mengalami kerusakan atap. Terlihat beberapa titik di atas tersebut bolong bahkan harus disangga dengan penyangga kayu. Akibatnya, ruangan tersebut tidak dijadikan ruang kelas tetapi sebagai kantor guru.
“Memang atap gedung ini terakhir kali diperbaiki 3 tahun lalu. Kita sudah mengajukan bantuan perbaikan kepada Dinas Pendidikan yang nilainya ditaksir mencapai Rp 200 juta,”ujar Kepala SMP Arjuno Nurhayati. [nas]

Tags: