Forkopimda Jatim Ajak Warga Deklarasi Tolak Kerusuhan

Forkopimda Jatim Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, mengajak masyarakat Kota Surabaya dalam deklarasi tolak kerusuhan dengan melakukan senam gemu famire di depan Monumen Polisi Istimewa di Jl Polisi Istimewa, Surabaya, Minggu (16/6). [trie diana]

Polda Jatim, Bhirawa
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim diantaranya Gubernur Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, Minggu (16/6) mengajak masyarakat Kota Surabaya dalam deklarasi tolak kerusuhan.
Deklarasi tolak kerusuhan ini diawali dengan jalan sehat yang mengambil start di rumah dinas Pangdam V Brawijaya. Kemudian berlanjut dengan senam gemu famire yang dilakukan di depan Monumen Polisi Istimewa di Jl Polisi Istimewa, Surabaya dan diikuti oleh masyarakat Kota Surabaya yang hadir dalam acara ini.
Selanjutnya acara dilanjutnya dengan penandatanganan Deklarasi Tolak kerusuhan yang diwarnai dengan penerbangan sejumlah burung merpati sebagai simbol damai.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya dalam menghadapi isu yang berkembang di masyarakat.
“Komitmen Deklarasi Tolak Kerusuhan ini dilakukan serentak di Kabupaten/Kota di Jatim. Bersama TNI Polri dan stakeholder lainnya, mari kita bersama-sama ‘Jogo Jatim, Tolak Kerusuhan dan Untuk Indonesia Damai,” kata Irjen Pol Luki Hermawan.
Alumnus Akpol 1987 ini berterimakasih kepada Gubernur Jatim yang mendukung deklarasi ini. Serta memerintahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan sinergitas guna menjaga Jatim aman dan kondusif.
“Saya berterima kasih dukungan dari Gubernur Jatim beserta stakeholder Jatim. Dan tetap menjaga sinergitas dan bersama-sama menolak kerusuhan untuk Indonesia damai,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya belajar dari beberapa konflik di negara lain. Jika dibiarkan dan tidak ditolak, maka konflik tersebut akan keluar. Untuk itu, Khofifah berkomitmen mengajak menolak seluruh bentuk kerusuhan.
“Kita banyak belajar bagaimana sebetulnya konflik berkepanjangan. Antara lain berawal dari kerusuhan yang mengalami pembiaran, meluaslah menjadi konflik sosial, politik, masyarakat dan pengalaman itu nyata di depan mata. Dan bagaimana kemudian proses itu membenturkan diantara elemen-eleman strategis dibanyak negara,” ucap Khofifah.
Belajar dari pengalaman konflik sosial di banyak negara itu, pihaknya mengimbau seluruh elemen untuk menjaga Indonesia, khususnya Jatim. Dan tetap menjaga kerukunan, dan juga persatuan.
“Forkopimda Jatim ingin menyampaikan kepada Indonesia. Bahwa kami di Jatim, kami cinta Indonesia, kami cinta damai, kami cinta NKRI dan kami menolak kerusuhan. Mudah-mudahan pesan ini bisa sampai di masayrakat dan di hati warga Jatim, sehingga kita bersama-sama menjaga Indonesia supaya damai,” harapnya.
Senada dengan Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi menambahkan, terkait keamanan dan ketertiban merupakan tanggungjawab dari seluruh warga. Dengan harapan seluruh elemen masyarakat dapat berpartisipasi dalam menciptakan situasi dan suasana yang aman dan kondusif.
“Selain tanggungjawab kami (aparat keamanan, red) keamanan dan ketertibabn menjadi tanggungjawab semua warga. Minimal dari dirinya sendiri, tidak terpengaruh hoax (berita bohong) dan tidak usah menshare info yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya. [bed,tam]

Tags: