Forkopimda Jatim Fasilitasi Ribuan Anggota HMI Non Peserta Kongres

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta saat meninjau pospam Kongres XXXI HMI.

Kongres kembali Kondusif
Surabaya, Bhirawa
Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digelar di Surabaya ternyata dihadiri 1.303 kader dari Sulawesi. Ribuan mahasiswa itu disebut bukan sebagai peserta kongres.

Terkait adanya insiden pada kongres tersebut. Forkopimda Jatim, dalam hal ini Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta telah memfasilitasi para mahasiswa. Sebelumnya, ribuan mahasiswa ini sempat memaksa masuk ke dalam ruangan kongres.

“Saya memantau langsung dari kemarin (Selasa) sampai tadi (Rabu) jam 6 pagi. Ada dua hal yang penting, yang pertama sidang kongresnya dan penggembira ada 1.303 orang yang datang dari Makassar,” kata Irjen Pol Nico Afinta, Rabu (24/3).

Nico mengaku telah berkoordinasi dengan panitia, agar ribuan mahasiswa ini tidak masuk ke lokasi kongres. Itu dilakukan untuk menjaga protokol kesehatan di lokasi kongres, sehingga ruangan sidang tidak penuh dan bisa menjaga jarak.

Ribuan mahasiswa ini, sambung Nico, ditempatkan di sejumlah lokasi. Pihak kepolisian berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, TNI AL, AD dan AU. Yaitu pembagian dengan Pangdam V/Brawijaya, Pangkoarmada II dan Danlanud yang ada di Juanda.

“Mereka (ribuan mahasiswa) kita tempatkan di asrama milik mereka (TNI) dan milik Pemprov atas izin Gubernur. Kemudian di Islamic Center kan ada asrama, lalu ada asrama di BPSDM. Sedangkan ada pula mahasiswa yang ditempatkan di Pusdik Brimob Mojokerto,” jelasnya.

Nico menambahkan, pihaknya bersama Forkopimda Jatim berusaha menjadi tuan rumah yang baik. Para mahasiswa ini diberi sejumlah fasilitas mulai dari penginapan hingga kebutuhan pokok seperti makanan dan keperluan mandi. “Ibu Gubernur, Pangdam dan Danlanud semuanya mendukung. Mereka kita beri penginapan di tempat kami dan kami atensi untuk akomodasi, konsumsi dan semuanya,” tambahnya.

Bahkan, sambung Nico, disiapkan mobil untuk mereka ke lokasi kongres, melihat jalannya kongres secara bergantian. Pihaknya pun memastikan sampai sekarang tidak ada permasalahan. Mereka ingin melihat kami akomodir dan diterima panitia. Sebab, hal itu juga sebagai upaya menegakkan protokol kesehatan.

Masih kata Nico, memang sempat ada kejadian di mana ribuan mahasiswa yang mendesak ingin masuk ke lokasi. Tak hanya itu, sejumlah gejolak di kongres HMI juga sempat terjadi mulai pelemparan kursi dan kerusakan kaca. Namun kini semuanya sudah berjalan kondusif.

“Semuanya ingin kesini melihat jalannya kongres, sedangkan aturannya yang menjadi utusan resmi itu lah yang boleh masuk, dan mereka mengerti. Secara umum memang ada insiden kecil terkait mekanisme di dalam persidangan atau kongres tapi sudah kita amankan. Sekarang sidang berlanjut di tahap pleno 3,” ucapnya.

Alumnus Akpol 1992 ini berharap kader HMI bisa menyelesaikan kongres dengan baik hari ini. Karena batas waktu digelarnya kongres hanya sampai hari ini. Pihaknya pun yakin para mahasiswa ini sudah dewasa dan mengetahui tahapan-tahapan yang sudah dilalui. Untuk itu pihaknya akan mendukung dan yakin HMI akan menyelesaikan permasalahan di dalamnya.

“Suasana sudah kondusif. Memang ada sedikit gejolak, tapi proses ini merupakan bagian penting untuk demokrasi. Saya yakin HMI organisasi yang mencetak pemimpin baru. saya yakin HMI bisa mengatasi dan menyelesaikan permasalahan di internalnya,” pungkasnya. [bed]

Tags: