Forkopimda Kabupaten Sumenep Awali Vaksinasi Covid-19

Dandim 0827 Sumenep, Letnan Kolonel Infanteri Nur Kholis saat di suntik vaksin.

Sumenep, Bhirawa
Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumenep dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan di Bumi Sumekar dan diawali dari anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Vaksin pertama disuntikkan kepada Komandan Kodim 0827 Sumenep, Letnan Kolonel Infanteri Nur Kholis. Sementara Bupati, A. Busyro Karim dan Wabup, Ach. Fauzi tidak divaksin karena dilarang petunjuk teknis vaksinasi. Vaksinasi Mcovid-19 bagi Forkopimda tersebut dilakukan di Pendopo Agung Keraton Sumenep.

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengatakan, sebelum divaksin, penerima terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan awal, mulai pengecekan tensi darah hingga suhu tubuh.

Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dari anggota Forkopimda, ada empat orang yang tidak bisa divaksin yakni Bupati, Wabup, Ketua DPRD Sumenep, Abd. Hamid Ali Munir, dan Kajari Sumenep, Jamaludin.

“Sesuai hasil pemeriksaan, saya Wabup, ketua DPRD dan Kajari tidak bisa di vaksin. Kalau saya sudah umur di atas 60 tahun dan pernah terpapar virus Corona. Wabup dan Ketua dewan sama-sama memiliki riwayat penyakit penyerta serta Kajari memiliki alergi obat,” kata Bupati, Kamis (28/1).

Setelah anggota Forkopimda, dilanjutkan Kepala Pengadilan Negeri, Kepala Kemenag hingga perwakilan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Pada proses vaksinasi bagi jajaran Forkopimda, tokoh NU, Muhammadiyah dan lainnya bisa menjadi contoh pada masyarakat agar tidak takut divaksin. Sebab, hal tersebut merupakan upaya pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari penyebaran virus yang pertama kali muncul si Kota Wohan, China tersebut.

“Sekali lagi vaksin ini dipastikan aman dan halal. Jadi ini para tokoh dan forkopimda sudah memulai, selain itu tenaga kesehatan serentak mulai sekarang divaksin, jadi tidak usah takut dan terpengaruh pada berita hoax itu,” harapnya.

Sementara itu, Dandim 0827 Sumenep, Letnan Kolonel Infanteri Nur Kholis yang merupakan orang pertama yang di suntik vaksin di Sumenep menerangkan, setelah divaksin ia tidak merasakan reaksi apa-apa kecuali sedikit sakit karena masuknya jarum ke lengannya.

“Tidak ada reaksi apa-apa, hanya sakit seperti disuntik biasa. Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan,” katanya. Ia juga meminta agar masyarakat tidak perlu takut karena vaksin yang disediakan pemerintah dipastikan aman dan halal. Menurutnya program pemerintah ini tidak akan mungkin menyusahkan apalagi membunuh rakyatnya.

“Yang perlu digaris bawahi, tidak mungkin pemerintah mau mencelakakan rakyatnya dengan vaksin ini. Vaksin ini aman dan halal tidak seperti berita hoax yang tersebar di media sosial. Jadi tidak usah takut,” tegasnya.n [sul]

Tags: