Formulir Pendaftaran FK Unair Laku Rp 600 Juta

Universitas Airlangga (Unair)

Universitas Airlangga (Unair)

Unair, Bhirawa
Fakultas Kedokteran (FK) masih menjadi yang terfavorit di Universitas Airlangga (Unair). Layak jika persaingan di dalamnya paling ketat, termasuk melalui jalur mandiri kali ini. Bahkan formulir pendaftaran yang sudah laku sekurang-kurangnya telah mencapai Rp 600 juta.
Rektor Unair Prof M Nasih mengatakan hingga Selasa (12/7) kemarin total yang masuk di FK Unair sudah mencapai 2.161 pendaftar. Padahal kuota yang tersedia hanya sekitar 60 kursi saja. Sedangkan formulir pendaftaran jalur mandiri pada kelompok IPA dan IPS dapat dibeli Rp 300 ribu dan formulir kelompok IPC dapat dibeli Rp 500 ribu. Jika dihitung menggunakan kelompok IPA saja, Unair sudah bisa meraup pemasukan sebesar Rp 648.300.000. Padahal FK juga bisa ditempuh melalui kelompok IPC.
“Total peminat jalur mandiri Unair mencapai 8.868 orang. Yang paling banyak masih FK,” kata Nasih ditemui di Kampus C Unair, Selasa (12/7).
Pada kelompok IPS, prodi Akuntansi menjadi program yang memiliki peminat terbanyak yaitu 548 orang, sedangkan kuota yang tersedia berjumlah 87 orang. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah karena pendaftaran masih akan ditutup, Kamis (14/7) besok.
Namun, bagi sejumlah prodi yang memiliki kekurangan peminat menurut Nasih akan ada perpanjangan masa pendaftaran. Di antara prodi yang tidak banyak diminati pada jalur mandiri, seperti Ilmu Sejarah. “Untuk jalur mandiri, beberapa prodi kita memang agak kurang, misalnya Ilmu Sejarah. Kami akan coba (terima) dari pendaftar yang menempatkan pilihan kedua dan ketiga. Apabila memang masih kurang, kita akan coba buka (pendaftaran) lagi,” tuturnya.
Verifikasi dokumen pendaftaran akan dilakukan pada 12 – 19 Juli 2016 dan pengumuman lolos verifikasi pendaftaran daring (online) akan dilakukan pada rentang tanggal tersebut. Namun, bagi pendaftar yang tidak lolos verifikasi, akan diberi masa perbaikan sampai 21 Juli 2016 pukul 15.00.
Pelaksanaan ujian mandiri baik jalur bidikmisi maupun non-bidikmisi, diungkapkan Nasih, akan dilangsungkan bersamaan pada  24 Juli 2016. Pelaksanaan ujian tertulis akan dilangsungkan secara paper-based test yang meliputi tes potensi akademik, dan tes prestasi akademik.
Sementara itu, di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pendaftaran jalur mandiri yang diberi nama Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dikenakan biaya tes. Untuk pendaftar yang memilih satu program studi dikenakan biaya Rp 350 ribu, sedangkan jika 2 pilihan program studi dikenakan Rp 400 ribu. “Ini berbeda dengan sebelumnya yang setiap satu pilihan program studi dikenakan Rp 200 ribu, jadi kalau pilih 2 harus nambah Rp 200 ribu lagi,” terang Rektor Unesa Warsono.
Berbeda dengan perguruan tinggi lain, jalur mandiri ITS  tidak memerlukan tes tambahan. Seleksi jalur mandiri dilakukan menggunakan skor atau hasil dari SBMPTN 2016 lalu. Dengan demikian, pendaftar jalur mandiri sebelumnya harus sudah mengikuti SBMPTN 2016. “Pendaftar jalur mandiri cukup mendaftar saja secara online dengan menyebutkan nomor tes SBMPTN tanpa ada tes lagi, kecuali program studi Desain Produk dan Desain Interior,” jelas Rektor ITS Prof Joni Hermana.
ITS sebagai koordinator pengolahan data SBMPTN, diakuinya dapat mengakses semua data tes SBMPTN yang dilakukan di seluruh Indonesia. Sehingga, meskipun pendaftar PKM ITS tidak mendaftar di ITS ketika SBMPTN, ITS masih bisa melihat data hasil pendaftar tersebut dan menggunakannya untuk menyeleksi pendaftar yang bersangkutan. [tam]

Tags: