Forpimda Kota Surabaya Jembatani Deklarasi Damai PSHT dan Bonek

Pelepasan merpati putih sebagai simbol deklarasi damai antara PSHT dan Bonek di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (12/10). [abednego/bhirawa]

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya berinisiatif menggelar deklarasi damai antara perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan suporter Persebaya Surabaya (Bonek) di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (12/10).
Ketua PSHT beserta anggota diikuti koordinator bonek beserta anggota, turut hadir membaur menjadi satu di Mapolrestabes Surabaya. Pada deklarasi ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini , Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal , Danrem 084 BJ Kolonel Kav M Zulkifli beserta Ketua PSHT dan bonek bersama-sama menandatangani deklarasi damai.
“Deklarasi damai ini mengajarkan kita untuk menghentikan permusuhan dan balas dendam ini. Hal tersebut tidak ada gunanya. Mari kita bergandengan tangan dalam damai, dan perlu diingat kita semua sama-sama Arek-arek Suroboyo,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai deklarasi damai antara PSHT dan bonek, Kamis (12/10).
Risma menjelaskan begitu terjadi gesekan, pihaknya menyampaikan kasus tersebut kepada Kapolda Jatim dan Kapolrestabes Surabaya. Dia juga khawatir muncul gesekan antara anggota PSHT dan bonek yang ada di luar Surabaya. “Hal tersebut sudah dapat diredam oleh polisi dengan menjembatani perdamaian antar PSHT dan bonek,” ucapnya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal menambahkan Forpimda Kota Surabaya berkomitmen untuk menjaga kamtibmas di Kota Pahlawan ini. Polisi, dalam hal ini domainnya memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Domain penegakan hukum juga sudah dilakukan dan dijalankan.
“Kami berharap kawan bonek dan PSHT terus mempererat tali silaturahim. Wong podo Arek-arek Suroboyo dan warga negara Indonesia. Mari kita betul-betul bergandengan tangan untuk kemajuan pembanggunan Kota Surabaya,” tambahnya.
Sedangkan Danrem 084 BJ Kolonel Kav M Zulkifli mengaku sudah melakukan upaya pencegahan di tingkat Polsek, Koramil, dan Kecamatan. Bahwa anggota PSHT dan bonek yang di tingkat bawah sudah ada kesepakatan damai. Kemudian dilanjutkan naik ke tingkat lebih besar, dengan harapan apa yang dideklarasikan di sini menjadi momentum yang baik ke depan, supaya tidak terjadi hal yang sama.
“Amannya Surabaya bukan hanya peranan kita (Forpimda). Tetapi peran seluruh masyarakat, peran PSHT dan bonek untuk menciptakan iklim yang kondusif di Surabaya. Saya yakin tidak ada yang ingin Surabaya ini ribut,” imbuhnya.
Sementara itu, baik Ketua cabang PSHT Surabaya Maksum Rusakin dan Koordinator Bonek Andi Peci mengaku akan selalu menjaga perdamaian dan persaudaraan antar PSHT dan bonek. Mereka menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian, dan siap membantu proses penyidikan, baik dimintai keterangan maupun data. [bed]

Tags: