Forum Dekan Keolahragaan Surati Kemenristekdikti

Rektor Unesa Prof Nur Hasan membuka Forum Dekan Keolahragaan se-Indonesia, Minggu (30/11).

Imbas Perubahan sistem SBMPTN 2019 Tiadakan Tes Keterampilan
Surabaya, Bhirawa
Perubahan kebijakan dalam SBMPTN menghadirkan persoalan baru. Pasalnya, dalam kebijakan tersebut, tes keterampilan bidang Olahraga dan Seni ditiadakan dan diganti dengan portofolio. Padahal, tes keterampilan menjadi syarat utama untuk masuk di jurusan Olahraga dan Seni. Karena jika tidak memiliki modal awal, maka dikhawatirkan kualifikasi studinya tidak maksimal.
Oleh karena itu, Forum Dekan Keolahragaan se Indonesia mengadakan pertemuan guna membahas problematika tersebut. Forum yang dihadiri 58 delegasi dari 16 Perguruan Tinggi tersebut menyusun surat rekomendasi ke Kemenristekdikti untuk menyikapi perubahan dalam SBMPTN 2019.
Ketua tim Rekomendasi Forum Dekan Keolahragaan se Indonesia Dr Wahyudi mengatakan jika seleksi keterampilan tetap penting dilakukan untuk mencari potensi dan kualifikasi para calon pendaftar. Hal tersebut berbeda dengan sistem portofolio yang belum bisa menunjukkan potensi maksimal setiap calon mahasiswa baru (maba). Karena penilaian portofolio hanya berdasar pada pengalaman kejuaraan dan “kepercayaan” sekolah dalam melihat siswa berprestasi.
“Kebijakan baru SBMPTN itu mungkin bisa diterima dan sangat bagus bagi jurusan lain. Tapi itu tidak adil jika diterapkan di fakultas atau jurusan berbasis keterampilan seperti Fakultas Olahrga dan Seni,” papar dia, Senin (3/11).
Lebih lanjut, kajian terkait penilaian efektifitas jalur portofolio yang digunakan dalam SBMPTN 2019, juga menjadi fokus utama pengkajian dan pembahasan Forum Dekan ke Olahragaan.
“Berdasarkan pengalaman tim di fakultas masing-masing, baik dari segi skill jauh lebih baik menggunakan tes keterampilan di banding tes portofolio,” imbuhnya.
Seperti di ketahui, dalam siaran pers Kemenristekdikti Oktober lalu, secara redaksi tidak meniadakan tes keterampilan. Oleh karenanya, pihaknya akan menyampaikan rekomendasi itu sesegera mungkin.
“Hari ini (Kemarin) rekomendasi ini sudah terbit dan langsung dikirim oleh tim ke pusat,” tambah Wahyudi.
Ia menegaskan jika rekomendasi tersebut harus dipertimbangkan oleh Pusat. Mengingat hal itu menentukan masa depan generasi dan mempengaruhi kualifikasi lulusan Universitas itu sendiri. “Terlebih fakultas atau jurusan Olahraga yang menuntut perkembangan skill cepat ya,” lanjut dia. Sebab untuk memajukan SDM Olahraga membutuhkan kualifikasi mumpuni yang berkualitas untuk memajukan bangsa Indonesia melalui prestasi para atletnya.
Dikonfirmasi di tempat berbeda Menristekdikti Prof Nasir mengaku perubahan jalur SBMPTN salah satunya dengan menggunakan portofolio dimaksudkan untuk melihat potensi mahasiswa dan peluangnya melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun, kebijakan tersebut tidak akan sama ketika menyoal Fakultas atau Jurusan Olahraga dan Seni. Sebab, sistem portofolio yang akan diterapkan di jurusan tersebut akan diserahkan kepada panitia.
“Kalau untuk jurusan itu (Olahraga dan Seni) panitia yang akan menentukan. Bagaimana nantinya mereka akan melakukan portofolio itu saya serahkan pada panitia,” kata dia. [ina]

Tags: