Forum Kerukunan Umat Beragama Bondowoso Lakukan Koordinasi Soal GKJB

Suasana saat FKUB melakukan koordinasi bersama Dewas dan Pemerintah Daerah di Peringgitan Pendopo Bupati Bondowoso. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Untuk merehabilitasi tempat ibadah Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang berada di Jalan A. Yani Kota Tape ini. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bondowoso tengah melakukan koordinasi dengan Dewan Penasehat (Dewas) dan Pemerintah Daerah akan hal itu.

Sebab, tempat ibadah tersebut telah berdiri sekitar 100 tahun yang lalu dan tentunya bangunan tersebut pun memiliki nilai sejarah yang cukup panjang.

Ketua FKUB Bondowoso, KH. Syaiful Haq menegaskan, dalam rehabilitasi gereja tersebut jangan sampai dirombak total karena memiliki nilai sejarah dan sangat disakralkan.

“Umurnya sudah 100 tahun. Sangat tua. Itu kita ikut ngemani. Dan mungkin satu-satunya di Bondowoso,”ungkapnya usai pertemuan FKUB dan Dewan Penasehat dalam rangka peningkatan kerukunan umat beragama, di peringgitan Bupati Bondowoso, Rabu (14/10).

Selain itu kata dia, gereja tua tersebut juga akan diperluas, mengingat jumlah jemaat yang semakin banyak. Akan tetapi, dalam perluasan itu jangan sampai merubah bentuk dan memindah lokasi bangunan.

“Jadi diarahkan kepada kondisi tanah yang memungkinkan untuk memperluas gereja. Tapi tetap satu kesatuan dengan bangunan induk,” jelasnya.

Lanjut Syaiful menjelaskan, bahwa perluasan gereja jangan sampai terpisah dengan bangunan induk. Kalau tidak, maka dibutuhkan ijin baru. Karena menurutnya, setiap pembangunan tempat ibadah melalui FKUP dipastikan tidak menyisakan masalah.

“Insya Allah sama-sama puas. Masyarakat akan puas pihak gereja juga puas atas rekomendasi FKUP,” urainya.

Ditempat yang sama, Pendeta Pdt. Jeffry Rindengan menjelaskan bahwa koordinasi FKUB kali ini dalam upaya membangun kerukunan antar umat beragama di Bondowoso yang sudah terjalin baik. Selama ini pihaknya terus berupaya untuk mendukung semua kegiatan FKUB, membangun hubungan dengan pemerintah dan tokoh-tokoh agama di Bondowoso. Bahkan, selama pandemi Covid-19, pihaknya terus mendorong umat Kristiani untuk tetap memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes).

“Dalam semua kegiatan. Baik kegiatan keagamaan maupun kegiatan di tempat kerja atau di rumah masing-masing,” ungkapnya saat dikonfirmasi.

Menurut Jeffry, bahwa keberadaan FKUB sangat penting. Pasalnya jika ada hal-hal yang dapat memicu konflik antar umat atau antar agama, pihak FKUB bisa segera mengambil sikap untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. [san]

Tags: