Forum PTN-BH Rembuk Pemerintahan Tuntut Kejelasan Otonomi PT

Forum Majelis Amanat (MWA), Majelis Senat Akademik (MSA) serta Asosiasi Dewan Guru Besar PTN-BH se Indonesia saat berkumpul di Gedung Research Center (Pusat Riset) Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).

Surabaya, Bhirawa
Sebelas (11) Perguruan Tinggi yang tergabung dalam Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), hari ini akna membahas mengenai berbagai hal untuk mencari kejelasan otonomi pendidikan tinggi. Bersama Forum Majelis Amanat (MWA), Majelis Senat Akademik (MSA) serta Asosiasi Dewan Guru Besar PTN-BH se Indonesia akan berkumpul di Gedung Research Center (Pusat Riset) Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Berdasar peraturan perundang-undangan, rencananya agenda pembahasan implementasi Otonomi PTN-BH ini akan melibatkan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Kementerian Keuangan, dan Kementerian Sekretaris Negara.
Diungkapkan Ketua MSA PTN-BH prof. Dr Tridoyo Kusumastanto bahwa pertemuan forum tersebut merupakan pertama kalinya digelar untuk mencapai otonomi PTN-BH guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi sekaligus mengangkat peringkat PTN di Indonesia dalam taraf Interasional.
“Kami akan membahas mengenai perkembangan PT di Indonesia, khusunya PTN BH terkait otonomi PTN BH agar mampu menjawab permasalahan bangsa” Ungkapnya Prof. Tridoyo pada jumpa pers yang diadakan kemarin (3/4) di Rektorat ITS.
Dalam forum ini, lanjut dia, akan dibahas beberapa topik penting, diantaranya pengembangan keiilmuwan yang saat ini dibutuhkan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), tata kelola PT, pengembangan inovasi serta perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Isu-isu ini penting kami bahas, karena saat ini Indonesia memiliki tantangan besar secara global” tambah Ketua Senat Akademik Institut Pertanian Bogor (IPB).
Prof, Tridoyo menuturkan bahwa sejauh ini, aturan yang ada di PTN-BH sudah diterapkan melalui PP. Namun, dalam implementasinya ia mengungkapkan jika masih banyak yang oerlu diatur dan dikembangakan, serta dijelaskan dengan sebaik-baiknya.
“Saya yakin jika itu benar-benar diterapkan, PTN-BH mampu berkiprah untuk pembangunan bangsa dan dapat bersanding dengan PT Global atau Asing” Ujarnya
Ia menambahkan, bahwa saat ini pihaknya memiliki otonomi, dengan kapasitas dan kemampuan dalam mengembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia, pihaknya meyakini bahwa nantinya lulusan PTN di Indonesia khususnya PTN-BH sekelas dengan lulusan PT Asing.
“sebenarnya, kita tidak kalah kok dengan PT Asing, kemampuan dan kapasitas kita sama, hanya saja kita terbatas dalam segi fasilitas dan dana PT” Papar Prof. Tridoyo
Tanggapan yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Senat Akademik ITS Prof Ir Priyo Suprobo, bahwa hak-hak otonomi PTN-BH yang telah disebutkan masih semu. Oleh karenanya, forum PTN-BH hadir untuk menuntut kejelasan otonomi tersebut dari kementerian-kementerian terklait.
Terkait dengan ijin pemerintah mengenai pendirian 10 Perguruan Tinggi Asing (PTA) di Indonesia, Joni Hermkana menuturkan jika saat ini 11 PTN-BH menyatakan siap menata langkah strategis untuk bersanding dengan PTA, bukan bersaing.
“Jangan anggap mereka ini sebagai ancaman atau hadangan, tapi jadikan mereka sebagai partner untuk bisa dimanfaatkan fasilitas-fasilitas yang mereka punya, guna menunjang kualitas pendidikan” Urai Guru Besar Teknik Lingkungan ini. [ina]

Tags: