FPI Tulungagung Dideklarasikan Pekan Depan

FPITulungagung, Bhirawa
Kendati menuai pro dan kontra, pendirian Front Pembela Islam (FPI) di Tulungagung bakal terus berlangsung. Rencananya deklarasi pendirian organisasi massa tersebut akan dilakukan pada Selasa (28/10) pekan depan.
Nurcholis yang digadang-gadang untuk menjabat sebagai Ketua FPI Tulungagung pada Bhirawa, Senin (20/10), mengungkapkan sudah ada kepastian untuk acara deklarasi pendirian FPI di Tulungagung. “Kami sudah rencanakan tanggal 28 Oktober 2014. Tempatnya di Balai Rakyat,” ujarnya.
Tempat deklarasi yang berada di depan Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso itu, menurut dia, dapat dimaknai pendirian FPI di Tulungagung bukanlah main-main. Dan semua telah terencana dengan baik.
“Makanya kami pilih di Balai Rakyat. Kami sudah pesan tempat di Balai Rakyat untuk acara dekalarasi itu,” paparnya.
Ketua FPI Pusat, Habib Rizieq, menurut mantan pejabat kabid di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Pemkab Tulungagung ini akan pula hadir dalam acara deklarasi pendirian FPI di Kota Marmer. “Semua sudah fixed. Pemberitahuan (surat pemberitahuan) sudah kami layangkan ke Bakesbangpol Pemkab. Sesudah itu nanti ke Polres. Bisa jadi ke Polres hari ini (kemarin -red.),” tuturnya.
Nurcholis menepis kabar yang beredar jika dirinya bersedia didaulat menjadi Ketua FPI di Tulungagung karena kurang ‘diperhatikan’ oleh Pemkab Tulungagung utamanya bupati. Dia menyatakan pendirian FPI di Tulungagung niatnya untuk memperbaiki akhlak sebagian warga Tulungagung yang semakin menurun.
“Tidak ada motifasi lain selain untuk memperbaiki akhlak. Tidak betul kalau ada yang bilang kami begini karena kurang perhatian. Perhatian apa,” tandasnya.
Nurcholis berharap masyarakat tidak apriori dengan pendirian FPI di Tulungagung. Dia menjamin FPI di Tulungagung tidak akan berbuat anarkisme dalam setiap tindakannya. “Kami kan bisa mengirim surat pada pihak yang berwenang kalau memang ada praktik-praktik yang melanggar aturan. Bukan tindakan anarkis,” janjinya.
Selanjutnya dibeberkan, dia tidak akan mundur dalam usaha pendirian FPI di Tulungagung kendati mendapat penolakan dan bahkan ancaman. “Jangankan saya yang mendapat ancaman. Istri dan anak saya yang kuliah di Jember juga mendapat anacaman. Tapi saya dan keluarga tetap tenang dalam menghadapi ancaman-ancaman itu,” tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi, berharap agar FPI tidak mendeklarasi pendirian di Tulungagung. Kendati dia pun belum bisa berkomentar banyak karena belum ada hitam di atas putih terkait pendirian FPI tersebut. [wed]

Tags: