FPKB Jatim Desak Gubernur Ajak Investor Garap Garam di Madura

DPRD Jatim, Bhirawa
Minimnya persedian garam lokal untuk industri dan konsumsi membuat prihatin FPKB DPRD Jatim. Fraksi terbesar di DPRD Jatim ini mendesak Gubernur Jatim segera mendatangkan investor swasta untuk membangun pabrik garam di Madura.
“Kenapa harus di Madura, sebab Madura dikenal dengan sebutan pulau garam. Kenapa harus swasta, karena BUMN PT Garam yang ada sudah tidak bisa diandalkan lagi untuk menjalankan tugasnya,” ungkap Thoriq Haq Ketua FPKB DPRD Jatim, Senin (15/5).
Bahkan saking urgent nya persoalan ini FPKB DPRD Jatim berencana menggelar diskusi publik terkait garam. Menurut Thoriq,  Pemprov harus berinisiatif lakukan langkah cepat terhadap kehadiran industri khususnya pabrik garam swasta di Madura
“Kebutuhan garam kita 4 juta ton , ironisnya saat ini harus di import dari banyak negara. Padahal potensi sumber daya di Madura sangat memungkinkan. Sebab Madura lebih dikenal sebagai pulau garam. PKB minta pemprov pro aktif-, jangan menunggu ada investor yang mau. Tapi harus menghubungi investor yang sering berinvestasi di Jatim,” harap pria yang juga ketua Komisi C DPRD Jatim ini.
Menurut Bakal Calon Bupati Lumajang ini, dengan menggandeng swasta pengelolaan dan produksi garam lebih profesional. Dampaknya masyarakat Madura bisa merasakan peningkatan kesejahteraannya.
“Pihak swasta saya yakin akan punya tehnologi yang canggih untuk bisa menghasilkan produk garam yang bagus, termasuk rekayasa tehnologi dalam menghadapi persoalan iklim yang tidak menentu.” Ungkap lulusan salah satu universitas di Malaysia itu.
Dengan tehnologi yang mereka miliki potensi air laut Madura yang baik untuk garam akan termanfaatkan dengan maksimal. Namun Thoriq juga menghimbau masyarakat Madura memahami bahwa pendirian pabrik ini nantinya adalah untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan mereka juga.
Karena itu kata Thoriq Pemerintah harus turun menjelaskan agar investasi ini adalah untuk kesejahteraan rakyat.
Kalau tidak maka masyarakat  petani garam  akan menjadi korban iklim ekonomi.
“Saat ini kebutuhan garam industri 468 rIbu ton, Garam konsumsi 103 000 ton, dan untuk kebutuhan itu Jatim harus Import garam sebanyak 4500 ribu ton. Ini peluang sekaligus tantangan untuk Jatim khususnya Madura,” pungkasnya. [cty]

Tags: