FPTI Kibarkan Sang Merah Putih di Tebing Andesit Kalipedati Krucil

FPTI kibarkan Sang Merah Putih di tebing Andesit Kalipedati Krucil.

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Penuh semangat, komunitas panjat tebing binaan Pengkab Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Probolinggo memiliki cara khusus untuk mengobarkan semangat patriotik dan menanamkan nilai nasionalisme cinta tanah air.
Memanfaatkan momentum peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia bersama segenap elemen masyarakat setempat para penggiat olahraga panjat tebing ini bakal mencatatkan sejarah pertama kalinya di Kabupaten Probolinggo. Yakni melalui upacara pengibaran bendera 17 Agustus 2019 pada tebing andesit Kalipedati setinggi 75 meter.
Oka Hadi, ketua pelaksana pengibaran bendera di tebing Kalipedati, Kamis 15/8 mengatakan melalui aksi patriotik tersebut diharapkan mampu menjadi tonggak penanda semangat para atlet panjat tebing Kabupaten Probolinggo untuk mengharumkan nama daerah melaui prestasi cabang olahraga panjat tebing kedepannya.
“Misi keduanya adalah turut andil dalam memajukan dan meramaikan destinasi wisata alam melalui kegiatan-kegiatan eksplorasi potensi tebing alam yang notabene banyak terdapat pada lokasi wisata alam di Kabupaten Probolinggo,” ungkap Oka.
Lebih lanjut Oka menjelaskan, sebelum puncak pelaksanaan pengibaran bendera merah putih, Sabtu (17/8/2019) itu, pihaknya juga menggelar rangkaian kegiatan rekreatif, gratis dan terbuka untuk umum selama dua hari, Kamis dan Jum’at 15-16/8 di lokasi tebing andesit dekat dengan spot air terjun Kalipedati.
Ada gelar budaya lokal, tradisi minum air aren dan kirab pasukan bendera merah putih pada kegiatan Kamis 15/8. Kemudian pada hari Jum’at 16/8 nya dilanjutkan kegiatan sarasehan, fun camping dan fun climbing experience bagi siapa saja yang ingin mencoba sensasi adrenalin olahraga panjat tebing.
“Kami harap kegiatan ini mampu mengedukasi masyarakat tentang olahraga panjat tebing dan manfaat potensi pengembangannya bagi masyarakat lokal setempat. Semoga kegiatan ini berjalan sukses, aman dan lancar tanpa kendala berarti,” tandas Sekretaris Pengkab FPTI Probolinggo ini.
Potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Probolinggo ternyata menyimpan banyak tersembunyi. Khususnya di lereng utara Gunung Argopuro, selain dikenal kaya akan keragaman hayati, karakter alam yang masih perawan masih mengundang pegiat olah raga ekstrim untuk turut mengeksplorasi, ungkapnya.
Siapa sangka tebing alam eksotis yang menjadi ciri khas pesona wisata alam di Desa Ranu Agung Kecamatan Tiris juga menarik perhatian para pencinta panjat tebing, tak hanya di Kecamatan Tiris, keberadaan lereng air terjun Kalipedati dan Hyang Darungan di Kecamatan Krucil juga ternyata memiliki reputasi mengagumkan bagi para pegiat olahraga panjat tebing Indonesia.
Tim Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Timur, Januari lalu bersama Pengurus Cabang FPTI Kabupaten Probolinggo dan club panjat tebing lokal datang dan melakukan survey tiga lokasi tersebut. Dalam kegiatan tersebut tim meneliti karakter batu, mengamati kondisi alam serta mengukur kedalaman dan keamanan dasar air pada tebing, sebagai Salah satu uji kelayakan menjadi tempat para pecinta panjat tebing di Probolinggo, paparnya.
Kepala Bidang Tebing Alam pada Pengcab FPTI Kabupaten Probolinggo Witjaksono menjelaskan, tebing alam di tiga lokasi tersebut masing-masing memiliki karakter dan klasifikasi yang berbeda. Tebing Hyang Darungan lebih pas untuk Bordering (skill climbing), tebing alam Kalipedati yang lebar dan ekstrim lebih tepat untuk profesional expert yaitu extreme rock climbing.
“Sedangkan tebing di desa Ranu Agung sangat cocok untuk kelas panjat tebing yang saat ini sedang digemari yaitu deep water solo climbing. Jadi olahraga panjat tebing pada kelas ini tanpa menggunakan alat sedikit pun dan mengandalkan kedalaman air dibawahnya sebagai pengaman utama saat jatuh,” tambah Witjaksono.(Wap)

Tags: