Fraksi Demokrat Sidoarjo Ditinggal Sendirian

kaderdemokratjpgSidoarjo, Bhirawa
Setelah sepekan dilantik, siapa yang bakal menjadi ketua komisi A,B,C,D DPRD Sidoarjo? Belum ada gambaran jelas. Para anggota sepertinya adem ayem, padahal seperti api dalam sekam, tujuh fraksi
akan berjibaku untuk merebut jabatan di alat kelengkapan dewan.
Tujuh fraksi tak kelihatan tancap gas, masih berleha-leha paska pelantikan. Fraksi PKS/Nasdem malah tak pernah nongol anggotanya. Begitu pula dengan Fraksi Demokrat. Kini sepertinya tak ada yang
dikerjakan selain nongkrong di ruang fraksi. Hanya konsolidasi kecil-kecilan di internal fraksi. Anggota Fraksi PAN, Machmud Untung justru banyak menghabiskan waktunya berbincang dengan wartawan di
kursi teras ruang fraksi.
Begitu pula dengan anggota PDIP, Taufik Hidayat dan Tarkit Erdianto yang mondar mandir saja. Wakil Ketua DPRD dari Gerindra, M Rivai, malah sering berdiskusi dengan sesama Gerindra di ruang fraksi. Peta perebutan ketua komisi belum gencar, hanya selentingan saja FKB sebagai peraih kursi terbanyak (13 kursi) mengincar 2 jabatan ketua komisi, yakni ketua komisi A dan C.
Dua komisi ini merupakan komisi yang bergengsi, jadi rebutan para anggota terutama dari Fraksi Golkar. Ketua Fraksi Golkar/PBB/PPP, Warih Andono, membenarkan dirinya akan bertahan di komisi A. ”Saya nggak ke mana-mana, tetap saja di komisi A,” tandasnya.
Begitu pula dengan kader muda Golkar, M Nizar, yang berminat untuk masuk di komisi A. ”Siapakah yang jadi ketua komisi? Terserah,” kata Warih.
Namun fraksi gabungan dengan 7 anggota ini tahu diri untuk tak merebut ketua komisi. PKB berupaya merebut dua jabatan komisi lantaran meraih 13 kursi, jumlah kursinya dinilai kader FKB sebagai layak mendapat dua ketua komisi. Bagaimana caranya untuk merebut posisi itu? Tampaknya yang digandeng
adalah PDIP dan Demokrat. Anggota FPDIP, Tarkit mengatakan, fraksinya diajak. ”Bukan mengajak lo. Kami diajak FKB yang punya visi yang sama,” tandasnya.
Untuk pimpinan komisi kemungkinan akan divoting anggota masing-masing komisi. Bila FKB dan PDIP berkoalisi tampaknya sulit karena hanya memikiki 21 kursi. Koalisi ini berharap ada fraksi tambahan untuk bisa melengkapi 50+1. Demokrat atau PKS/Nasdem dalam incaran koalisi ini.
Ketua DPC Demokrat Sidoarjo, H Sarto, menyatakan hingga kini belum mantap mengikuti blok mana. Demokrat dengan empat kursi akan menjadi kunci pemenangan dalam voting nanti. ”Artinya Demokrat akan berlabuh pada koalisi yang bisa menguntungkan Demokrat,” ujarnya.
Hawa kompetisinya belum terlihat, tetapi tak tertutup kemungkinan setelah terbentuknya Pansus Tatib seusai Bimtek seluruh anggota dewan di Hotel Singgasana, Surabaya, Minggu-selasa nanti, kondisinya bisa lebih membara.
Bahkan untuk pimpinan DPRD, juga belum tuntas. empat unsur pimpinan yang masih mengambang adalah PAN, itu disebabkan rivalitas antara mantan wakil ketua dewan, Khulaim Junaedi dengan mantan ketua fraksi, Emir Firdaus. Emir yang sudah tiga periode menjadi anggota dewan dinilai memiliki kapasitas dipilih, mengingat dia merupakan pendiri PAN Sidoarjo.  Keputusannya menunggu DPP PAN, santer terdengar DPW PAN Jatim memberi rekomendasi kepada Emir untuk jadi wakil ketua DPRD. Ditanya masalah kansnya. Emir Menjawab, ”Tidak tahu, saya hanya minta
doanya saja,” tandasnya singkat. [hds]

Tags: