Fraksi Gerindra Gandeng YPII Gelar Seminar 4 Pilar

Pdt Roland M Octavianus mengingatkan tanggung jawab umat Kristiani dalam berbangsa di seminar 4 Pilar Berbangsa di gedung Bukit Zaitun YPII Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Pdt Roland M Octavianus mengingatkan tanggung jawab umat Kristiani dalam berbangsa di seminar 4 Pilar Berbangsa di gedung Bukit Zaitun YPII Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, bhirawa
Kemajemukan bangsa Indonesia harus tetap terjaga dan menjadi modal tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu semua elemen bangsa wajib hukumnya untuk memelihara ke-bhinekaan tersebut melalui 4 pilar kehidupan berbangsa.
Demikian disampaikan Ketua Badan Pengkajian MPR-RI Martin Hutabarat saat menjadi pemateri dalam seminar nasional yang digelar di Bukit Zaitun Kota Batu, Selasa malam (30/6).
Seminar yang bertajuk “Meraih Kesempatan Menyelamatkan Generasi Masa Depan Bangsa”
ini merupakan kerja sama antara Fraksi Gerindra DPRRI dengan Yayasan Pekabaran Injil Indonesia (YPII) Kota Batu. Dalam seminar yang berlangsung selama 3 hari tersebut, juga menampilkan pembicara mantan Ketua PBNU KH Drs Hasyim Muzadi, Pdt Roland Octavianus, anggota Fraksi Gerindra DPRRI Moreno Suprapto, Pdt Roni Mandang, dan Imelda Bachtiar dengan moderator pendeta Sudarmanto.
Seminar ini diikuti sekitar 300 peserta, sebagian besar anggota jemaat YPPII dan bebarapa kader Gerindra dari daerah penghasil apel tersebut.
Martin Hutabarat dalam kesempatan itu mengingatkan bahwa tujuan kita merdeka adalah menyejahterakan masyarakat, mencerdaskan bangsa, dan harus memiliki kebebasan. Untuk meraih itu, menurut Martin, kita harus memiliki semangat persatuan.
Persatuan harus tetap terjaga. Martin mengambil contoh filsafat  sapu lidi, yang  menjadi kuat dan kokoh karena berada dalam satu kesatuan. Bahkan menyatu dalam satu kesatuan seperti kopi susu. “Inilah harapan bangsa dan negara,” ungkap Martin.
Nah, bagaimana kita menjaga agar kita tetap berada dalam satu kesatuan maka kita  harus  menjaga Pancasila. Pancasila, jelas Martin, adalah dasar dan ideologi negara. Sebagai dasar atau pondasi dia harus kuat. Kalau tidak kuat bangunan  akan runtuh.
Begitu pula sebagai ideologi, menurut Martin, Pancasila menjadi kompas yang membawa kita tujuan yang diinginkan.
Ideologi, katanya lebih lanjut, adalah pikiran yang membulatkan cita-cita kita menuju ke satu tujuan. Selama 70 tahun kita merdeka, sampai sekarang negara kesatuan Indonesia tetap terjaga. Sementara itu sehari sebelumnya KH Hasyim Muzadi memaparkan tentang pentingnya toleransi antar umat beragama. “Umat beragama di Indonesia memberikan andil besar dalam ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini karena seluruh pemimpin agama di Indonesia sadar bahwa dengan saling menghargai di antara pemeluk agama akan tercipta kehidupan berbangsa yang aman dan damai,” tandas KH Hasyim. [sup]

Tags: