Fraksi Nasdem dan Demokrat DPRD Kabupaten Sidoarjo Terancam Pecah

Dawud Sutrisno

Sidoarjo, Bhirawa
Sebagai partai papan bawah yang memiliki 2 kursi, Demokrat dan Nasdem mengalami persoalan serius untuk membentuk fraksi gabungan di DPRD Sidoarjo.
Ketua DPD Nasdem Sidoarjo, Dawud Sutrisno, tidak merestui penggabungan fraksi 2 parpol ini. Dia mengirimkan surat dari Nasdem tertanggal 10 agustus kepada Sekwan DPRD, bahwa Nasdem memilih bergabung dengan fraksi Gerindra. Meskipun kader Nasdem diiming-iming diberi jabatan ketua fraksi namun rayuan tidak membuat Dawud Goyah.
Keputusan partai Nasdem sudah final, diteken bersama sekretaris DPD Nasdem, Achmad Rodi. Surat ini memiliki legitimasi kuat dan harus dijalankan DPRD. Di pihak lain, ternyata DPD Nasdem mengirimkan surat lain yang diteken wakil ketua I Nasdem dan Sekretaris yang mengukuhkan Nasdem bergabung Demokrat untuk menjadi fraksi gabungan.
Dawud merasa heran dengan sekretaris, Achmad Rodi, yang meneken 2 surat berstempel basah namun dengan materi berbeda. “Yang pasti, legitimasi surat yang diteken ketua dan sekretaris partai yang berkekuatan hukum,” terangnya.
sementara itu anggota Nasdem/Demokrat masih berada di satu ruang fraksi, bahkan mendapat dukungan moral dengan kedatangan wakil ketua I dan sekretaris, Senin (26/8) siang. Keduanya memberi motivasi fraksi gabungan 2 partai akan berjalan.
Mantan ketua DPC Demokrat Sidoarjo, Sarto, menegaskan Demokrat tetap sejalan dengan Nasdem di DPRD Sidoarjo. Hal sama disampaikan Agil Efendi, anggota dewan dari Demokrat, yang memperkuat pernyataan Sarto, bahwa kedua partai sudah sepakat membentuk fraksi. “Dalam 2 atau 3 hari ini sudah ada keputusan, sabar dulu,” jelasnya.
Ketua DPC Gerindra Sidoarjo, M Rivai, menyambut bergabungnya 2 anggota Nasdem dengan Gerindra. Bukan hanya Nasdem, 1 anggota PPP, Umi Kadah, juga bergabung dengan Gerindra. Dengan tambahan 3 anggota maka jumlah anggota fraksi Gerindra/Nasdem/PPP menjadi 10 orang. Dan akan menjadi fraksi terbesar setelah FKB. (hds)

Tags: