FSMP Tuding Dispendik ‘Diskriminasi’ Monitor UN

Bupati Situbondo bersama jajaran Dipendik saat melakukan monitoring pada UN tahun 2014 silam di SMKN I Panji. [sawawi/bhirawa]

Bupati Situbondo bersama jajaran Dipendik saat melakukan monitoring pada UN tahun 2014 silam di SMKN I Panji. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Langkah Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Situbondo, Fathor Rakhman bersama pejabat Pemkab yang gemar melakukan monitoring disekolah unggulan di kawasan perkotaan mendapat kecaman dari LSM FSMP (Forum Solidaritas Masyarakat Pendidikan) Situbondo, kemarin (7/5). Lembaga Swadaya Masyarakat yang di pimpin Sugiyono itu sudah lama dan konsisten mengawasi persoalan dan permasalahan dunia pendidikan di Kota Santri, Situbondo.
Menurut Sugiyono, seyogianya Kadispendik Fathor Rakhman bersama Bupati Situbondo Dadang Wigiarto tidak hanya fokus melakukan monitoring di sekolah perkotaan saja. Sebaliknya, kata Sugiyono, sekolah yang berada di pinggiran pedesaan juga harus dikunjungi, sehingga azas pemerataan bisa terealisasi. “Jangan hanya muter-muter di sekolah itu-itu saja. Ada apa ini,” tanya Sugiyono heran.
Pria yang dikenal vokal dalam membela kemajuan pendidikan ini membeberkan, setiap pelaksanaan ujian nasional (UN) baik tingkat SMP/MTs maupun SMA/SMK, Kadispendik Fathor Rakhman hanya melakukan monitoring dibeberapa sekolah unggulan di perkotaan. Misalnya, SMPN I Situbondo, SMPN I Panji, MTsN Situbondo, SMAN 2 Situbondo, SMAN 1 Situbondo dan SMKN I Panji. “Seharusnya merata, termasuk sekolah yang ada di pinggiran dan pegunungan. Jadi bisa tahu ada perkembangan apa. Jangan hanya itu-itu saja,” teriak Sugiono Lantang.
Kedepan, pinta Sugiyono, FSMP meminta pola monitoring lama harus dirubah dengan menggunakan pola yang baru yakni monitoring pemerataan. Langkah itu harus segera diwujudkan, ulas dia, sehingga perkembangan dunia pendidikan tidak timpang seperti yang t

Tags: