Gadaikan Harta Berharga Demi Sekolahkan Buah Hati

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pegadaian Mulai Diserbu Nasabah
Surabaya, Bhirawa
Seperti menjadi sebuah tradisi, ketika memasuki tahun ajaran baru para orang tua disibukkan dengan memasukkan putra putri mereka ke sekolah favorit. Biaya pendidikan yang semakin lama semakin mahal, membuat orang tua harus bekerja keras untuk memenuhinya. Termasuk salah satunya dengan menggadaikan barang berharga milik mereka untuk pembayaran uang pangkal dan SPP di bulan pertama tahun ajaran baru.
Salah satu nasabah Pegadaian yang bernama Fifi menceritakan mempunyai putra yang akan masuk pendidikan playgroup atau paud harus menggadaikan cincin warisan dari orang tua, demi buah hatinya untuk mengenyam pendidikan yang terbaik. Karena ketidakcukupan biaya, lantaran suami yang sudah bekerja keras membiayai anak sulungnya masuk sekolah SD.
“Kami memang bukan asli warga Surabaya, kami pendatang yang telah menetap lama di Surabaya. Jadi biaya pendidikan untuk warga yang tidak asli Surabaya cukup mahal, apalagi si mbaknya sudah masuk SD swasta, dan suami sudah all out untuk membayar uang pangkal. Sekarang si adiknya juga masuk PG, jadi pilihannya menggadaikan cincin warisan ibu saya ke Pegadaian Dinoyo,” ujarnya Senin (28/3) kemarin.
Dengan menggadaikan, kebutuhan anaknya bersekolah telah terselesaikan. Karena baginya untuk bisa menabung di Kota Surabaya sudah sangat susah. Selain biaya hidup yang mahal, untuk menabung dalam sebulan dia dan suaminya hanya bisa menabung Rp.100 ribu, itu pun uang di pakai kalau ada kebutuhan yang sifatnya mendadak.
“Penghasilan suami yang bekerja sebagai sopir pribadi ga besar mas. Sedang di kontrakkan, saya jualan es untuk anak-anak kecil. Tapi Alhamdulillah, semuanya masih bisa tercukupi meskipun cincin ini hanya bisa di hargai Rp2.5 juta saja,” ujarnya sambil menerima uang dari Pegadaian.
Sementara itu menurut Rita Helmi, Humas  PT Pegadaian Persero Kantor Wilayah (Kanwil) XII Jawa Timur mengatakan, tren konsumen yang menggadaikan mulai mengalami peningkatan terutama saat mulai dibukanya pendaftaran siswa baru atau tahun ajaran baru.
“Tahun ajaran baru, Pegadaian banyak menjadi tumpuan masyarakat untuk mendapatkan dana tunai. Termasuk untuk biaya pembayaran uang pangkal masuk sekolah, apalagi biaya untuk masuk sekolah cukup mahal. Uang gedung untuk PG bisa mencapai Rp3- 5 juta bahkan bisa lebih, tergantung kebijakan masing-masing sekolah,” terangnya.
Pegadaian hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk membantu solusi keuangan. Dan jumlah nasabah yang menggadaikan untuk barang berharga dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, tahun kemarin Pegadaian mendapatkan pendapatan Rp 12 miliar di Surabaya dari orang tua yang menggadaikan barang berharga. Pada tahun 2016 ini di prediksikan akan mengalami peningkatan 5%. [wil]

Tags: