Gadget Penyebab Anak Kena Miopi

Surabaya, bhirawa
Perkembangan teknologi informasi TI membuat permasalahan sendiri bagi kesehatan anak-anak, Banyak menggunakan gadget bisa membuat kesehatan mata anak menjadi terganggu. Data yang ada menyebutkan, penggunaan gadget secara berlebihan menyebabkan anak mendertita miopi  (rabun dekat atau mata minus.
Dokter Spesialis mata Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jawa Timur dr Niken Indah SpM mengatakan, penderita miopi pada anak semakin banyak sehingga banyak ditemukan anak kecil harus mengenakan kacamata. Belakangan, usia anak berkacamata semakin muda.
“Sekarang mulai ada anak berusia empat tahun yang harus pakai kacamata,” ucapnya.
Banyak anak pengguna kacamata diakibatkan tingginya penggunaan gadget. Selain itu kebiasaan orang tua menurun kepada anak. Tidak sedikit anak yang mulai lekat dengan perangkat canggih, baik untuk main game maupun bermain media sosial.
“Karena kontras cahaya pada gadget itu lebih besar daripada buku,” ungkap Niken.
Menurutnya,tidak semua kasus miopi pada anak dipicu oleh gadget, ada pula faktor genetik. Jika ada riwayat mata minus pada keluarga, si kecil pun potensial mengenakan kacamata sejak usia muda. Bunda yang memakai kacamata minus satu, misalnya, bisa melahirkan anak dengan minus dua kali lipat.Selain itu faktor nutrisi juga bisa menjadi faktor penyebab miopi.
Misalnya, pada anak yang kekurangan vitamin A, kondisi bola matanya akan terpengaruh. Niken menyarankan orang tua lebih kooperatif dalam memeriksakan mata si kecil. Yang paling sering terjadi, anak dibawa ke dokter mata saat kondisinya minus tinggi.
Hal itu terjadi lantaran si kecil tidak pernah mengeluh soal kondisi matanya. Jika kesulitan melihat, dia tidak akan bercerita, tetapi cenderung mencari posisi nyaman.
“Misalnya, saat nonton televisi. Biasanya, menonton dari jarak 5 meter. Namun, karena buram, dia akan menonton pada jarak 3 meter,” kata Niken memberikan contoh. Untuk itu, Niken menyarankan orang tua memeriksakan mata anak setiap enam bulan sekali.
Hal itu penting untuk melihat perkembangan mata anak. Jika ada keluhan, bisa segera ditangani. “Untuk mata minus, biasanya digunakan kacamata untuk terapi,” ujarnya.
Menurut Niken, pada anak di bawah usia tujuh tahun, minus bisa dikurangi dan bahkan disembuhkan dengan pemakaian kacamata. Jika baru memakai kacamata di atas usia tujuh tahun, mata minus makin sulit disembuhkan. Sebab, ada potensi terjadinya mata malas atau ambliopia, salah cara untuk menyembuhkannya dengan melakukan operasi jika ingin minusnya hilang total. ”Memang berat mengatasi mata malas, sehingga dibutuhkan operasi,” tegasnya.
Ia meminta dengan ditemukannya kasus miopi pada anak diharapkan ada peran serta sekolah dalam mengatasinya. Di sekolah terdapat UKS sehingga dapat melakukan pemeriksaan rutin kepada anak. ”Jika UKS nya berjalan maka masalah kesehatan pada anak khususnya mata dapat sebagian besar diatasi,” ucapnya.
Sekedar informasi, sebagian besar pertumbuhan mata terjadi pada usia anak-anak yaitu antara tujuh tahun dan refraksi mata stabil seutuhnya pada tahun 18 sampai 20 tahun. Maka tidak mengherankan pada orang dewasa pertumbuhan telah terjadi dan tidak akan ada masalah seperti kesalahan bias seperti yang terjadi pada anak-anak.
Sedangkan anak-anak masih akan mengalami gejala gangguan seperti sakit kepala, sakit mata, dan kekeringan mata. Oleh karena itu ada baiknya orangtua menjauhkan anak dari kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan miopi dan juga mencoba untuk membatas anak dalam menggunakan gadget. [dna]

Rate this article!
Tags: