Gaet Turis Timur Tengah, Kawasan Wisata Halal Dikembangkan

Kepala Bidang Investasi Kementerian Pariwisata Hengky Manurung saat menjadi pembicara di Hotel Tugu Malang, Kamis (8/12) kemarin.

Kepala Bidang Investasi Kementerian Pariwisata Hengky Manurung saat menjadi pembicara di Hotel Tugu Malang, Kamis (8/12) kemarin.

Malang, Bhirawa
Pemerintah bertekat untuk terus mengaet turis asing dari kawasan Timur Tengah, seperti Arab Saudi,  Kuwait, Qatar hingga negara-negara dengan populasi muslim cukup tinggi seperti Turki karena itu upaya untuk membangun destinasi wisata halal terus dikembangkan.
Kepala Bidang Investasi Kementerian Pariwisata Hengky Manurung menjelaskan rencananya ada 12 daerah di Indonesia yang diproyeksikan menjadi kawasan destinasi wisata  halal.   Dari 12 daerah tersebut, baru dua daerah yang sudah mendapatkan pengakuan sebagai destiansi wisata halal, yakni Lombok dan Aceh, yang lain saat ini sedang dikembangkan.
Sepuluh daerah lainnya itu di antaranya di Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, Sulawesi Selatan ditargetkan bisa menjadi destinasi halal pada 2017 mendatang. Dengan begitu maka turis dari Timur Tengah memiliki banyak pilihan untuk berwisata di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan  Hengky Manurung usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Mentransformasi Tantangan Menjadi Peluang bagi Peningkatan Arus Investasi dan Volume Perdagangan Antara Timur Tengah dan Indonesia di Hotel Tugu Malang, Kamis (8/12) kemarin.
“Untuk menjadikan daerah sebagai destinasi wisata halal bukanlah perkara yang sulit. Sebab pengelola infrastruktur wisata seperti hotel dan restoran hanya perlu memberikan fasilitas yang bersahabat bagi Kaum muslim, seperti memberikan sajian yang halal dan penyediaan musala,”ujar Hengky.
Pihaknya juga berharap pemerintah daerah mau bekerjasama dengan MUI dan perguruan tinggi, sehingga tes untuk makanan dan minuman halal bisa dilakukan dengan mudah,  dan tidak akan memberatkan pengusaha.
Saat ini, kata dia,  Malaysia dan Jepang menjadi saingan terberat Indonesia dalam rangka pembentukan destinasi wisata halal ini. Kedua negara tersebut lebih gencar mempromosikan lebih dulu  destinasi wisata halalnya.
“Jepang bukan negara muslim, tetapi lebih giat mendatangkan wisatawan dari negara muslim Timur Tengah, Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, harusnya punya usaha yang lebih untuk program ini,” imbuh Hengky.
Ia menambahkan, dalam pembuatan destinasi wisata halal pada 2017 ditargetkan ada 1-2 juta wisatawan dari Timur Tengah yang berkunjung ke Indonesia. Ini sangat realistis.  Makanya pada 2016 ini, ada sekitar 700 ribu wisatawan yang datang. Ia berharap,  dengan adanya destinasi wisata halal mampu menambah kunjungan wisata khususnya dari Timur Tengah dan sekitarnya. [mut]

Tags: