Gagal Menang di Kandang,Tiga Poin Melayang

Persela Lamongan menelan kekalahan dikaandangnya sendiri pada laga perdana Torabika Soccer Champhinship 2016 saat menjamu tim tamunya Persegres Gresik United.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Persela Lamongan menelan kekalahan dikaandangnya sendiri pada laga perdana Torabika Soccer Champhinship 2016 saat menjamu tim tamunya Persegres Gresik United.(Alimun Hakim/Bhirawa).

(Gol sang mantan buyarkan mimpi Persela)
Lamongan,Bhirawa.
Bermmain di hadapan ribuan supoerternya,hasrat Persela Lamongan sebagai tuan rumah untuk mempersembahkan tiga poin di bumi Stadion Suarajaya  terpaksa melayang.Alhasil Persela,Lamongan harus rela kehilangan tiga poin di laga perdananya  dalam kompetisi Torabica Soccer Championship,Sabtu (30/4).
Justru,tim tamu Persegres (Gresik United) mampu memetik kemenangan dan meraup poin sempurna di laga perdanya.Keberhasilan tim tamu Persegres di persembahkan melalui tendangan keras mantan pemain persela Yusuf  Effendi di luar kotak pinalti pada babak pertama menit “ 32”.Gol  tim tamu dibabak pertama tersebut  membungkam 13.000 supoeter LA Mania  yang memadati stadion Surajaya.
Tak hanya itu,gol tunggal  tim tamu tersebut sekaligus membuyarkan fokus pemain Persela yang mengusung target menang dikandang.Persegres terlihat tampil disiplin dalam melakukan serangan dan bertahan.Sehingga, membuat pasukan Staffen Hansson bertekuk lutut diahir babak kedua karena menela kekalahan dikandanya sendiri dengan skor 0-1.
“Kedatangan kami di Surajaya untuk  mencuri poin,awalnya target seri itu sudah cukup,Namun justru kita mmeperoleh kemenangan.”Ujar Lestyadi saat confreence Pers usai pertandingan.
Disisii lain,dia mengaku jika sudah memahami kekuaatan Persela Lamongan dengan para pemainya yang berkwalitas.Bahkan,strategi yang diterapkan untuk mematikan pergerakan striker Persela Dzumafo berhasil terealisasikan.
“Sudah kita pelajari kekuatan Persela Lamongan dalam anlisis yang muncul,Kata kuncinya harus mematikan strikernya Herman Dzumafo.Terbukti,Herman Dzumafo berhasil kita matikan.”Katanya
Pelatih Persegres yang dikenal rajin sholat tersebut juga mengkritisi atas jalanya pertandingan yang dipimpin wasit Dodi Setia.Menurutnya,kepurusan wasit lebih memihak tuan rumah Persela. Lestiadi menginginkan kedepan  supaya lebih Fair Play  dalam pertandingan dan  harus benar-benar profesional.
“Ini merupakan pengalaman dan evaluasi kedepan,Banyak keputusan wasit yang itu saya nilai berat sebelah.Seperti pemain kami saat di langgar di kotak pinalti,Harusnya hadiah pinalti patut diberikan kepada kami,Jika kita ingin bersama – sama menciptakan kompetisi yang profesional  sesuai dengan keinginan pak presiden Jokowi,kita harus  menjunjung tinggi fair play dan  profesional saat berkompetisi  di Torabika Soccer Champhionship”Kata Lestyadi.
Sedangkan,Pencetak gol tunggal Persegres Yusuff Effendi yang dihadirkan di Pers Cofreence tak kemudian berbangga.”Saya menghormati tuan rumah dan para pemain Persela beserta Manajement,Sebab,saya pernah jadi bagian tim Persela.Saya menganggapnya seperti keluarga sendiri,tidak menyangka saya mencetak gol di tim yang pernah saya singgahi.”Tutur dia merendah dengan raut wajah yang sedih.
Sementara itu,Pelatih Persela Lamongan Staffeen Hansoon mengaku,jika para pemainya kehilangan fokus dan konsentrasi dalam pertandingan.
“Para pemain kurang  fokus dalam pertandingan,Harusnya bisa “Fifty-fifty”(seimbang),peluang kami juga sangat banyak.Karena  kurang fokusnya pemain menjadikan kita menerima kekalahan dikandang dan kesulitan untuk mencetak Gol”Ujar Hansson.
Sementara itu,Striker Persela Dzumaffo memuji permainan Persegres yang disiplin sehingga membuat dirinya sulit melakukan pergerakan karena peenjagaan barisan pertahanan Persegres yang kuat dan disiplin.
“Persegres bermain sangat disiplin,Saya sempat kesulitan untuk menembus barisan pertahanan.Sehingga tidak dapat menyarangkan gol.Kita sangat sulit mengembangkan permainan.Sudah lama  saya  libur dari kompetisi dan kini baru mulai kembali.Mudah-mudahan kedepan kita lebih bagus  ”Ujar Dzumaffo. [mb9]

Tags: