Gagal Panen, Harga Beras di Bojonegoro Mulai Naik

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Harga beras di pasaran sejak sebulan terakhir ini mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan karena daerah setempat sudah tidak ada panenan lagi akibat kemarau panjang.
Seorang pedagang beras di Pasar kota Bojonegoro, Agus (40), mengatakan beras yang beredar di pasaran saat ini hampir semuanya merupakan beras panenan kemarau lalu.
Harga beras kualitas sedang yang semula Rp7.500 per kilogram (Kg) kini naik menjadi Rp8.000 per kilogram. Sementara harga beras kualitas bagus yang semula Rp 8.500 per kilogram, kini naik menjadi Rp 9.000 per kilogram.
“Banyak yang gagal panen makanya harga terus mengalami kenaikan,” ujar warga Sukorejo kecamatan Kota Bojonegoro, Selasa (18/8).
Namun berbeda harga beras. kacang hijau, kedelai, jagung masih stabil. Hal itu terjadi karena sekarang ini tanaman palawija sedang banyak yang panen. Diterangkan untuk harga Kedelai dipatok dengan harga Rp7.000, jagung Rp 3.500, dan Kacang Hijau Rp15.000.  “ Untuk tanaman palawija sudah mendekati masa panen,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Efdal MS membenarkan, di musim kemarau ini, membuat harga beras di Kabupaten Bojonegoro mengalami kenaikan. Bahkan kenaikannya mencapai Rp 300 hingga Rp.400 setiap kilogramnya. “ Musim kemarau beras naik sampai Rp 9.000 per kilogram, kalau kemarin Rp 8.500 sampai Rp 8.600 per kilogram ,” ujarnya.
Dijelaskan penyebab kenaikan harga beras di musim kemarau hal biasa. Pasalnya memasuki panen kedua, hasil panennya tidak bisa maksimal.  “Selain itu lebih banyak permintaan, dibandingkan ketersediaan beras,” terangnya.
Sehingga, Bulog berupaya terus mencari beras untuk menstabilkan harga. Selain itu Bulog siap mengadakan operasi pasar, tetapi kalau panen habis dan masih melihat kondisi kewajaran. Serta saat ini masih bisa dikendalikan, dibandingkan tahun lalu sampai Rp 9.500. “ Kalau Agustus ini sedikit daerah yang panen di antaranya Kalitidu, Balen, Kapas, Bojonegoro dan Kasiman,” imbuhnya.
Apalagi, lanjut Efdal, harga beras akan kembali stabil, sebab tanaman padi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di sejumlah desa di Kecamatan Soko, Tuban, dalam waktu dekat ini mulai panen. “ Tanaman padi di Kecamatan Soko, Tuban sudah mulai berbuah, ya perhitungan saya sebentar lagi panen,” jelasnya. [bas]

Tags: