Gagal Raih Adipura, Wali Kota Malang Kecewa

Wali Kota Malang Sutiaji, saat menyerahkan penghargaan Piala Adiwiyata Tingkat Kota Malang, disela-sela Apel Pagi di halaman Balai Kota Malang, Senin 14/1 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Piala Adipura, selalu menjadi kebanggaan Pemerintah Kota Malang dan masyarakatnya. Karena penghargaan tertingi bidang kebersihan dan lingkungan itu, mencerminkan keberhasilan masyarakat dan Pemerintah dalam mengelola kebersihan lingkungan.
Namun sayang, penghargaan yang tiap tahun menghiasi dan selalu diarak keliling Kota Malang itu, untuk tahun 2018, gagal diperoleh. Kota Malang hanya mendapatkan palakat sebagai tanda keikutsertaan dalam penilaian Adipura.
Kegagalan meraih Adipura itu, membuat Wali Kota Malang Sutiaji kecewa berat. Ia menyatakan kegagalan ini, sangat menyakitkan. Karena setiap tahun Kota Malang selalu mendapat Piala Adipura.
“Yang jelas ada kesalahan, mengapa Kota Malang gagal mendapat Adipura, ini kesalahan bersama. Karena itu kita harus melakukan evaluasi secara mendetail, faktor penyebab kegagalan itu,”tutur Sutiaji.
Menurut Wali Kota Malang yang juga seorang ustadz itu, persoalan Adipuara tidak hanya ansih pada penghargaan untuk Pemerintah Kota Malang, tetapi lebih dari itu merupakan kebanggaan masyarakat.
Makanya kata dia, perlu dilakukan evaluasi secara meyeluruh, dimana kelemahan hasil penialian Adipura. Ini akan segera dievaluasi agar kedepan tidak terjadi lagi. Karena Kota Malang bersama masayarakat telah berupaya semaksimal mungkin dalam pengelolaan lingkungan.
Dikaui dia, insterumen penilaian memang semakin banyak, dan kompetitor juga banyak. Bahkan mereka juga melakukan peningkatan diberbagai sektor agar nilainya bisa tinggi. Namun itu menurut Sutiaji bukan alasan.
“Kalau sudah tahu isnterumen penilaiannya semaikin banyak mengapa kita tidak berbenah, seharusnya tahu dimana letak kelemahannya, itu yang harus segera di benahi. Apalagi Kita ini sudah terbiasa dengan penghargaan Adipura,”tukasnya.
Ia menyampaikan, jika Kota Malang ini hanya berada di peringakt ke empat, dibading kompetitornya itu, sangat tidak masuk akal. Makanya ia kembalai menegaskan harus ada evaluasi secara total.
Sayangnya, Sutiaji tidak menyebut secara pasti, mana saja yang akan dilakukan evaluasi, apakah dari organisasi perangkat daerah yang membidangi kebersihan dan lingkungan atau pada mindsite masyarakatnya.
“Banyaklah yang harus dievalusi, tunggu saja pasti akan kami lakukan , agar kinerja Kota Malang semakin baik. Dan kami tidak ingin kegagalan ini terulang lagi ditahun depan,,”tutur Sutiaji.
Meskipun tahun ini gagal mendapat Piala Adipura, sejumlah pendidikan di Kota Malang, berhasil mendapatkan Anugerah Adiwiyata Tingkat Kota. Adiwiyata itu diserahkan kepada 36 Satuan Pendidikan jenjang SD dan SMP di Kota Malang.
Tercatat ada 18 SD dan 7 SMP menerima Anugerah Adiwiyata Tingkat Kota Tahun 2018. Untuk jenjang SD Swasta diantaranya SDI Mohammad Hatta, SDI Surya Buana, SDIT Mutiara Hati, SDK Marsudi Siwi, SDK Santo Yusup 3, dan SD Muhammadiyah 8 Malang.
Pada jenjang SD Negeri, penerima Anugerah Adiwiyata Kota Tahun 2019 terdiri atas SDN Arjowinangun 2, SDN Bunulrejo 3, SDN Bunulrejo 5, SDN Jatimulyo 3, SDN Karangbesuki 3. SDN Kotalama 1, SDN Kotalama 2, SDN Kotalama 3, SDN Kotalama 4, SDN Kotalama 5, SDN Kotalama 6, SDN Lowokwaru 3, SDN Lowokwaru 4, SDN Lowokwaru 5, SDN Madyopuro 3, SDN Mojolangu 2, SDN Pisangcandi 1, SDN Pisangcandi 2, SDN Polehan 1, SDN Purwantoro 3, SDN Sawojajar 6, SDN Sumbersari 2, dan SDN Tlogowaru 1.
Anugerah Adiwiyata Kota diserahkan pada Satuan Pendidikan jenjang SMP baik Swasta maupun Negeri diantaranya kepada SMP Kartika IV – 9, SMPK Cor Jesu, SMPK Marsudi Siwi, SMPK Santa Maria 1, SMPK Santo Yusup 2, SMP Taman Dewasa dan SMP Negeri 24 Malang. [mut]

Tags: