Gagal Tes Kesehatan, Bakal Calon Harus Diganti

Bacabup-bacawabup Tulungagung saat mengikuti tes psikologi bersama bacabup-bacawabup dari Kabupaten Nganjuk, Jombang, Jumat (12/1).

Hari Ini, Hasil Tes Kesehatan Diserahkan keKPU

Surabaya, Bhirawa
Hasil tes kesehatan para bakal calon Pemilukada di seluruh Jatim akan diserahkan ke KPU Jatim hari ini, Senin (15/1). Partai politik atau gabungan partai politik dapat mengganti calon yang diusungnya jika mereka gagal atau tidak lolos di tes tersebut. Ketentuan ini sudah tertuang dalam PKPU No. 3 tahun 2017 Pasal 78 Ayat 1 Huruf a
“Parpol atau gabungan parpol bisa mengganti bacabup atau bacawabup jika bakal calon tersebut dinyatakan tidak lolos pemeriksaan kesehatan,” ujar anggota KPU Tulungagung Divisi teknis, Fatah Masrun MSi, Minggu (14/1).
Menurut dia, bacabup atau bacawabup yang dinyatakan tidak lolos pemeriksaan kesehatan dipastikan yang bersangkutan sudah dinilai oleh tim dokter tidak akan bisa menjalankan tugasnya nanti sebagai bupati atau wakil bupati selama lima tahun kedepan.
“Jadi pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk mengetahui kemampuan jasamani dan rohani bakal calon untuk menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara negara. Bukan pemeriksaan seperti general check up yang lebih berorientasi pada mencari penyakit,” terangnya.
Dalam dua hari kemarin, Jumat (12/1) dan Sabtu (13/1), tiga pasangan Bacabup dan Bacawabup Tulungagung 2018 menjalani serangkaian tes kesehatan. Pada hari pertama mereka melakukan tes bebas penyalahgunaan narkoba dan psikologi (kesehatan rohani). Sedang hari kedua menjalani tes kesehatan jasmani. Semuanya berlangsung di RSAL dr Ramelan Surabaya.
Sesuai rencana hasil tes narkoba dan kesehatan jasmani serta rohani ini akan diberikan RSAL dr Ramelan pada KPU Tulungagung besok (Selasa, 16/1). Seperti yang diungkapkan Ketua Pelaksana Pemeriksaan Kesehatan Pasangan Calon Pilkada Jatim RSAL dr Ramelan Surabaya, Kolonel Laut (K) dr I Ketut Tirka Nandaka, Sp.KJ(K) MM saat mendampingi Kepala RSAL dr Ramelan Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr IDG Nalendra Djaya Iswara, SpB SpBTKV (K), Jumat (12/1). “Hasil dari pemeriksaan bebas penyalahgunaan narkoba dan kesehatan jasmani dan rohani akan diberikan pada KPU dari enam daerah pada Selasa tanggal 16 Januari mendatang,” ujarnya.
Seperti diketahui selain dari Tulungagung, para pasangan bakal calon kepala daerah yang diperiksa kesehatan jasmani, rohani serta bebas penyalahgunaan narkoba di RSAL dr Ramelan Surabaya berasal dari lima kabupaten lain di Jatim. Mereka adalah Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Pamekasan.
Menurut Tirka Nandaka, pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon yang dilakukan RSAL dr Ramelan Surabaya diharapkan akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi mereka juga menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) serta Badan Nasional Narkotika (BNN).
Semua Pasangan Bacabup dan Bacawabup Tulungagung 2018 merasa optimis dapat lolos dalam pemeriksaan narkoba dan kesehatan jasamani serta rohani. “Semua tes dapat dilakukan dengan lancer. Insya Allah lolos dalam tes narkoba dan kesehatan ini,” ujar Syahri Mulyo SE MSi yang merupakan bacabup petahana (incumbent).
Hal yang sama dikatatakan Margiono dan H Suparlan. Kedua bacabup tersebut yakin dapat lolos dalam tes kesehatan yang dilakukan RSAL dr Ramelan Surabaya.
Rangkaian tes kesehatan oleh pasangan calon (paslon) yang berkompetisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018 telah usai. Hari ini, Senin (15/1) hasil tes kesehatan akan diserahkan ke Komisi Pelilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim.
Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi mengatakan ada sebanyak 50 orang yang telah di tes kesehatan untuk diserahkan ke KPU Jatim. Salah satunya yakni pasangan bakal calon Gubernur (Bacagub) dan Wakil Gubernur (Bacawagub) Jatim dan tujuh dari Kabupaten/Kota.
“Sebanyak 50 orang sudah di tes kesehatannya, dan besok (hari ini, red) akan kami serahkan ke KPU Jatim pukul 07.00. Meski batas akhirnya tanggal 16 Januari,” terang dr Joni saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (14/1) kemarin.
Sebelum diserahkan ke KPU Jatim, lanjut dr Joni, seluruh dokter spesialis akan melakukan rapat terlebih dahulu. Pihak RSUD dr Soetomo juga bakal merahasiakan hasil tes kesehatan dari masing-masing orang. “Biar KPU saja yang menentukan lolos tidaknya. Kalau kami tidak berhak memberitahukan hasilnya karena itu rahasia,” tegasnya.
Sementara, Direktur RSUD dr Soetomo, Harsono juga mengatakan bahwa hasil yang didapatkan dari pemeriksaan kesehatan telah keluar Minggu (14/1). “Sehingga besok (hari ini, red) dapat dikirim ke KPU Jatim,” ujarnya.
Menurut Mantan Kepala Dinkes Jatim ini, RSUD dr Soetomo Surabaya hanya memberikan hasil berupa rekomendasi. selebihnya, urusan KPU untuk memutuskan apakah calon bisa ikut atau tidaknya.
“Ada banyak acuan yang digunakan dalam tes kesehatan yang berlangsung dua hari tersebut. Dan kami melibatkan seluruh dokter spesialis, BNN dan ahli psikiater,” ungkapnya.
Bahkan, Harsono membantah bahwa tes kesehatan yang dilalui para bakal calon gubernur dan wakil gubernur dan juga wali kota serta bupati ini terlalu berlebihan. Pasalnya, rangkaian tes kesehatan tersebut sudah sesuai dengan yang disyaratkan.
“Hampir semua dokter kami libatkan bergantian. Disinikan tingkatannya sub spesialis. Secara objektif kami yang tentukan dokternya,” tandasnya.
Sebelumnya, Jumat (13/1) dua pasangan calon yang akan berkompetisi di Pilgub Jatim, pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak dan pasangan Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno, telah menuntaskan tes kesehatan sebagai salah satu persyaratan calon yang digelar selama dua hari di Graha Amerta RS Dr Soetomo.
Dalam tes kesehatan hari kedua itu Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul datang pertama kali sekitar pukul 07.07, diikuti kemudian bakal calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan wakil gubernur Jatim Emil Elistiano Dardak. Menyusul bakal calon wakil gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno.
Gus ipul saat ditemui seusai mengatakan bahwa tes kesehatan pada pilgub Jatim 2018 ini lebih sulit dibanding pilgub sebelumnya. “Alhamdulillah. Memang ada beberapa gambar yang dipasin. Harus gambar ini gambar itu. Tahun lalu tidak ada,” ujarnya sambil tersenyum.
Hal yang sama dirasakan oleh Khofifah Indar Parawansa. Tes psikologi yang dilalui diakuinya sedikit harus memeras imajinasinya. “Bukan sulit. Saya ini kan bukan pelukis, kita disuruh menggambar pohon. Lalu kami juga diminta melukis orang. Kalau bukan pelukis lalu melukis jadinya kayak apa, bisa dibayangin kan,” kata Khofifah sembari tertawa. [wed,geh]

Tags: