Gagalkan Begal, Anggota Satlantas Dapatkan Reward

begal (1)Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Aksi heroik yang dilakukan dua anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya dalam meringkus dua pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) di Jl Mayjend Sungkono, Rabu (4/3) lalu. Mendapat reward atau penghargaan dari Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.
Bertempat di ruang Ekskutif Mapolrestabes Surabaya, Kamis (5/3), dua pahlawan yakni Brigadir David Rizal Fatah dan Brigadir Rizky Zamrut AP langsung menerima penghargaan dari Kapolrestabes Surabaya. Selain keduanya, Kapolrestabes juga memberikan pernghargaan kepada Aiptu Nur Efendi dan Bripka Ivan Nurul Huda.
“Dengan adanya isu begal atau lebih dikenal sebagai curas, anggota Satlantas Polrestabes Surabaya berhasil membantu melakukan penangkapan pelaku curas. Penghargaan ini pantas diberikan kepada mereka yang berprestasi,” terang Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta, Kamis (5/3).
Dijelaskan Setija, penghargaan ini merupakan apresiasi kepada anggota Satlantas yang dengan berani menangkap pelaku curas. Aksi ini merupakan contoh yang baik dan sebagai motivasi bagi anggota lainnya. Sebagai Polri, setiap anggota harus berani dan sigap menghadapi tersangka tindak kriminalitas, terutama di wilayah Surabaya.
Lanjut Setija, penghargaan dalam bentuk piagam dan bantuan ini, sebagai memotivasi agar setiap anggota turut membantu pengungkapan tindak kejahatan. Terkait isu begal, Setija mengaku sudah menempatkan setiap anggota di ruas jalan yang dinilai rawan kriminalitas. Terutama jalur keberangkatan dan kepulangan dari masyarakat.
“Dengan adanya isu begal, setiap jalan-jalan yang rawan, kami tempatkan anggota kami. Prinsipnya, kami memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Surabaya agar tercipta situasi kondusif,” kata Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini.
Mengenai trend begal di Surabaya, Setija menegaskan, di tahun ini Kota Surabaya sangat kondusif. Aksi begal atau curas, malah banyak terjadi pada bulan Oktober dan November 2014. Rata-rata aksi ini disebabkan karena banyak anak muda yang nongkrong dan pesta miras. Kemudian, mereka melakukan aksi kriminalitas yang terbilan nekat.
Motifnya yakni, sambung Setija, apabila mereka berhasil melakukan aksi sekali dua kali, selanjutnya mereka merekrut anggota baru dan diperintahkan untuk melakukan hal serupa. Ketika berhasil melakukan tindak kriminalitas, maka pelaku baru tersebut merekrut kembali temanya untuk dijadikan pelaku curas.
“Tren yang terjadi dikalangan muda adalah melakukan aksi kriminalitas dengan sistim perekrutan anggota baru. Rata-rata pelakunya dibawah umur, putus sekolah, dan berasal dari keluarga broken home. Dan motifnya bukan masalah ekonomi, melainkan hasil dari kejahatan biasanya digunakan pesta miras,” tegas Setija.
Mantan Kapolres Sidoarjo ini menambahkan, pihaknya akan melakukan operasi skala besar. Dengan bantuan dari unsur TNI dan Pemerintah Kota Surabaya, Ia berharap dapat menciptakan situasi Kota Surabaya aman dan kondusif. Adapun sasaran operasi adalah dikawasan pinggiran, berlanjut di pusat Kota. “Kami akan melakukan operasi skala besar, guna mencegah adanya aksi kriminalitas di Kota Surabaya,” tandasnya.
Seperti diketahui, anggota Satlantas Polrestabes Surabaya, yakni Brigadir David Rizal Fatah dan Brigadir Rizky Zamrut AP berhasil meringkus dua pelaku curas di Jl Mayjend Sungkono. Selain itu, kedua anggota lainnya, yakni Aiptu Nur Efendi dan Bripka Ivan Nurul Huda juga mendapat penghargaan.
Aiptu Nur Efendi sendiri menyelamatkan sopir dan tiga penumpang taksi bosowo yang terjebak di dalam dan mengalami keracunan gas. Sedangkan Bripka Ivan Nurul Huda, menggagalkan pencurian dengan kekersan antarpulau di Jl Raya Menganti (depan Pasar Wiyung) pada 29 Januari lalu. [bed]

Tags: