Gagas Apartemen Kelinci, Mahasiswa Untag Lolos PIMNAS 2020

Beri solusi permasalahan peternak kelinci, Mahasiswa Untag 45 gagas Apartemen Kelinci dan lolos dalam PIMNAS 2020.

Surabaya, Bhirawa
Inovasi baru dihadirkan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag 45) Surabaya. Menggagas Apartemen Kelinci, tim yang beranggotakan Ahmad Bayu Priyatna (Prodi Arsitektur), M. Rizan Aji Anggara (Prodi Arsitektur), Geizber Lesau (Prodi Teknik Mesin) dan Moch. Roub Abidin (Prodi Teknik Mesin) ini lolos tahap seleksi pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Hal itu, tercatat dalam Surat Keputusan Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia Nomor 2414/J3/2020, tentang Penetapan Peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Tahun 2020 tertanggal 29 Oktober 2020 mengumumkan peserta yang lolos tahap seleksi.
Menurut Dosen pembimbing, Febby Rahmatullah M, kreatifitas karya PKM Teknologi, yang diusung cukup unik dan menarik perhatian, yakni Apartemen Kelinci yang merupakan desain kandang kelinci modern perkotaan dengan Keunggulan multiple produk.
“Jadi ini merupakan kandang modern yang menyempurnakan sistem kandang vertikal dan hanya difungsikan untuk budidaya kelinci, tanpa diambil kotorannya, baik padat maupun cair,” ungkap dia, Kamis (12/11).
Febby menjelaskan, inovasi dan orisinalitas ide terdapat pada sistem yang terintegrasi sehingga dalam satu kandang dapat menghasilkan dan memilah tiga produk sekaligus yaitu kelinci, kotoran kelinci dan air kencing kelinci. Karena tidak membutuhkan lahan yang luas, diakui Febby apartemen kelinci menjadi solusi persoalan peternak kelinci di Surabaya.
“Yang membuat kami dinilai positif dari reviewer adalah, selain kinerja dari progres PKM yang bagus, mungkin ada satu poin lainnya, yakni gagasan yang kami bawa direalisasikan juga menyelesaikan permasalahan mitra,” jelas Dosen Prodi Arsitektur itu.
Diakui Febby, lolosnya mahasiswanya dalam PIMNAS, merupakan perjuangan yang panjang. Tim PKM-T menyebutkan pelaksanaan PKM kali ini hanya terlaksana selama tiga bulan. ”Bulan Agustus sampai September prosesnya sampai Monev dan Oktober merupakan laporan akhir,” katanya.
Adanya pandemi membuat semua proses PKM bahkan hingga Monev dilakukan melalui Daring melalui zoom. Mulai koordinasi tim, asistensi progres, bertemu mitra hingga melakukan sosialisasi buku panduan dengan mitra juga melalui zoom.
Menjelang PIMNAS mendatang, Febby akan melakukan evaluasi dan memaksimalkan potensi yang ada. Ia juga akan mereview kembali hasil presentasi, serta memfollow up mitra terkait program yang terealisasi.
“Kami akan menyempurnakan video karena ini juga menjadi salah satu penilaian. Mulai pembuatan poster juga menjadi poin yang di perhatikan. Dua anggota tim kebetulan dari prodi arsitektur, saya juga Dosen Arsitektur jadi kami mencoba mengimplementasikan desain ini supaya maksimal,” jabarnya. [ina]

Tags: