Gagas Kelola Sampah Wilayah Tapal Kuda Menjadi Sumber Energi Listrik

Kepala Bakorwil V Jember R.Tjahjo Widodo (kedua kiri) saat membuka FGD Tentang Pemanfaatan sampah menjadi sumber energi dan dampak pengelolaan energi sumberdaya mineral yang digelari oleh Bakorwil V Jember di Balai Kota Pasuruan beberapa waktu lalu.

Jember, Bhirawa
Persoalan sampah kian hari semakin mengkhawatirkan. Bahkan keberadaanya sudah mulai meresahkan dan tak terbendung. Tidak sedikit Kabupaten/Kota di Jawa Timur mendesak dan mengusulkan adanya perluasan TPA yang dinilai sudah melebihi kapasitas.
Persoalan ini menjadi atensi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar persoalan sampah di JawaTimur tertangani dengan baik. Bukan itu saja, orang pertama di Pemprov Jatim ini mendorong Kabupaten /Kota agar memanfaatkan dan mengolah sampah tersebut menjadi sumber energi listrik terbarukan.
Pemanfaatan sampah menjadi sumber energi dan dampak pengelolaan energi sumberdaya mineral, menjadi topik bahasan dalam Focus Group Discusion (FGD) yang digelar oleh Bakorwil V Jember di Balai Kota Pasuruan beberapa waktu lalu.
Hadir dalam FGD, Wakil Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim Diah Susilowati, Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember dan seluruh OPD Lingkungan Hidup se Bakorwil V Jember dan Bakorwil III Malang.
Dalam FGD tersebut dibahas rencana pengolahan sampah secara terpadu. Dalam hal ini rencana mengolah sampah menjadi metan yang menghasilkan sumber tenaga listrik terbarukan.
Menurut Keala Bakorwil V, R Tjahjo Widodo, tumpukan sampah yang selama ini menjadi momok dan meresahkan, jika diolah dengan teknologi yang memadai akan menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi manusia.
”Selain menjadi kompos ( pupuk ), sampah jika diolah akan menjadi metan yang menghasilkan metan yang bi sumber tenaga listrik terbarukan,” ujarnya.
Tjahjo mencontohkan Pengolahan Sampah menjadi tenaga Listrik di Bandar Gebang Bekasi yang dikelola oleh Pemda DKI Jakarta dan TPA Benowo Surabaya. Di TPA Benowo, kapasitas sampah mencapai 1.500 ton sampah per hari. Dengan bahan baku sampah yang ada, mampu menghasilkan 1,5 MWatt dengan 2000 rumah yang menikmati aliran listrik dari sampah.
Gagasan PLT Sampah secara terpadu ini, mendapat respon positif dari Kabupatan/Kota yang ada diwilayah Bakorwil V dan Bakorwil III Malang. Seperti yang disampikan oleh Wakil Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo.
Menurutnya, hampir seluruh daerah dihadapkan oleh persoalan yang sama terkait sampah. Ini disebabkan karena lahan penampungan yang ada (TPA) tidak imbang dengan volume sampah yang sangat besar.
“Oleh karena itu, permasalahan sampah yang komprehensif diperlukan kerjasama antar daerah dalam pengelolaannya agar memberi nilai manfaat dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan,” ungkapnya.
Bahkan, Raharto Teno Prasetyo berharap PLT Sampah ini menjadi program Dinas LH Provinsi Jatim sebagai TPA Regional yang bisa dimanfaatkan Kabupaten/Kota yang ada.
Dalam paparannnya juga, Wawali Pasuruan Raharto juga menyampaikan penggunaan gas metan di TPA Blandongan Kota Pasuruan. Menurutnya, saat ini jumlah yang terlayani gas metan saat ini sejumlah 110 KK atau sekutar 150 Kg/ bulan gas metan yang dihasilkan TPA Blandongan.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Diah Susilowati. Dalam paparannya, Diah memamparkan kebijakan pemprov Jatim dalam mendukung sumber energi dengan bahan sampah dan kerangka kebijakan.(efi)

Tags: