Gagasan Terbaik Tentu Terpilih di ”Final Festival Gagasan Trenggalek Tahun 2020”

Trenggalek,Bhorawa
Festival Gagasan, salah satu agenda 100 Fest Kabupaten Trenggalek tahun 2020 telah memasuki Grand Final. 5 Gagasan terbaik dipilih dalam festival ini untuk selanjutnya diadopsi menjadi program Pemerintah tahun 2021 mendatang.
Dimulai tahun 2019 lalu festival gagasan ini merupakan kontribusi dari komunitas Bagimu Trenggalek yang ingin memberikan kontribusi terhadap Kabupaten Trenggalek. Tahun itu ada sebanyak 99 gagasan masuk dalam festival ini dan dipilih 5 gagasan terbaik.
Sedangkan di tahun 2020 ini, menurut ketua panitia Festival Gagasan Trenggalek, Soeripto, Kamis (27/2)) di Pendopo Manggala Praja Nugraha, terdapat 116 gagasan yang masuk dalam festival gagasan 2020 ini.
Dalam grand final, Rabu (26/2) ditentukan oleh panitia 10 gagasan terbaik dalam.festival ini, meliputii SDN 2 Sengon, Mantri Kopi, Dista Nur Prana, Madehan Jaza, Kornea Mahendra Kusuma, Ira Permatasari, Henrigo Radika Utwijaya, Sahabat TL, Sandra Arega Ferdiansyah dan Mahasiswa Kreatif.
Dari 10 gagasan terbaik ini kemudian disaring kembali menjadi 5 terbaik yang diumumkan dalam puncak Grand Final Kamis (27/2), meliputi Dista Nurdiana dan Ilhamdaniah Saleh dengan gagasan “Mendulang Emas Hijau di Bambu Edu-park Trenggalek”; SDN 2 Sengon dengan gagasan “Mesra Paguyubanku”; Kornea Mahendra Kusuma dengan gagasan “Peningkatan Kesejahteraan Sosial Berbasis Militansi Warga dengan Pembentukan Trenggalek Tempo Doloe”; Sahabat Trenggalek dengan gagasan “Omah Telo, Ayo Nandur Telo” dan Mantri Kopi Trenggalek dengan gagasannya “Mengembalikan Kejayaan Kopi Trenggalek, Terintregasi dan Berkesinambungan”.
Tidak mau kehilangan momentum baik dalam festival gagasan 2020 ini, Bupati Trenggalek menunda keberangkatannya untuk dinas luar kota, karena menurutnya festival gagasan penentu kemajuan Trenggalek kedepan, ungkap Nur Arifin dalam kegiatan ini.
Pemimpin muda ini sempat menyindir birokrasi perijinan yang berbelit di tanah air dengan mengutip pernyataandari Menteri Perinduatrian, “kenapa Virus Corona tidak masuk ke Indonesia, karena perijinan masukpun juga masih berbelit di negeri ini,” ungkap Nur Arifin saat itu.
Suami Novita Hardini ini menambahkan bawasannya festival gagasan juga menjadi salah satu ikhtiar untuk mewujudkan Trenggalek yang MEROKET (Maju Ekonomi Rakyatnya, Orang/ Organisasinya Kreatif dan Ekosistemnya Terjaga).
“Memang MEROKET ini belum ketahapan hasil, masih dalam tahapan ikhtiar kita untuk mewujudkan perekonomian masyarakat yang maju, orang kreatif dan ekosistem.yang terjaga,” lanjut Bupati termuda ini.
Bapak dari Sia ini, senang ternyata banyak talent muda di Trenggalek mau bersedekah gagasan, bahkan gagasan-gagasan mereka mampu bersaing dengan yang lain.
Terakhir Bupati termuda ink berpesan, agar gagasan terbaik benar benar dikawal menjadi sebuah program pemerintah, nantinya.
Festival Gagasan Trenggalek tahun 2020 ini berlangsung cukup menarik, selain telah berhasil mengajak peran masyarakat untuk berbagi gagasan untuk Trenggalek yang terbaik, festival ini menunjukkan bawasannya Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah semakin membuka diri dan mengakomodir partisipatif masyarakat dalam perencanaan pembangunan.
Dihadirkan beberapa panelis yang berkompeten, mulai dari akademisi, budayawan, aktifis maupun Kades Pujon Kidul yang telah berhasil mengantarkan desanya menjadi desa yang berkualitas. Terakhir ada Sandana Agung, finalis Stand Up Comedy sesion 6 yang berhasil menghibur audien yang hadir dalam kegiatan ini. (Wek)

Tags: