GAIN Beri Pendampingan, Stunting Turun dan Pemberian ASI Eksklusif Meningkat

Suasana saat closing meeting BADUTA 2.0 Kabupaten Bondowoso yang digelar secara daring. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
GAIN (The Global Alliance for Improved Nutrition) Indonesia hampir tiga tahun lamanya memberikan pendampingan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Yaitu melalui intervensi Program BADUTA 2.0. Dengan tujuan mencegah stunting dan meningkatkan perbaikan gizi ibu hamil, ibu hamil, bayi pada 1000 HPK serta balita.

Dalam pendampingannya GAIN didukung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dan kegiatan pendampingan itu resmi ditutup, Senin (15/12), yang dihadiri Ketua TIM Penggerak PKK Bondowoso Hj. Siti Maimunah Salwa Arifin dan wakil ketua PKK, Tim Dinkes dan DC-TC GAIN. Semua kepala Puskesmas, direktur RS, camat, BAPPEDA, DPMD, DPPKB, Dinas Kominfo dan fasilitator Emo Demo mengikuti secara daring.

Dari pendamping tersebut dan berdasarkan data yang dihimpun. Selama tiga tahun hasil bulan timbang di Bondowoso menunjukkan angka stunting mengalami penurunan. Yakni pada tahun 2018 masih berada di angka 18,8 persen. Sementara hasil bulan timbang tahun 2020 turun menjadi 12,23 persen. Sedangkan untuk pemberian ASI eksklusif semakin meningkat. Sejak tahun 2018 pemberian ASI eksklusif mencapai 56,6 persen dan mengalami peningkatan di tahun 2020 yakni menjadi 73,3 persen.

Kegiatan GAIN Indonesia di Bondowoso meliputi Emo Demo (Emotional Demontrastion) PMBA di Posyandu, cerita perubahan paling bermakna (Most Significant Change/MSC) dan 10 LMKM (Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui) di Fasyankes.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, dr Mohammad Imron mengapresiasi dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada GAIN Indonesia dalam melakukan pendampingan selama hampir tiga tahun. “Tentu ini menjadi hal yang sangat berarti. 100 persen posyandu sudah melaksanakan Emo Demo beserta ketersediaan APE Emo Demo,” kata dr Imron.

Kata dr Imron bahwa ada beberapa manfaat dari program ini. Diantaranya yakni ibu hamil dan ibu balita bisa menambah pengetahuan. Termasuk menghasilkan kebijakan 10 LMKM. “Ini menjadi titik penting untuk menjauhkan anak dari stunting. Angkanya memang masih terbilang banyak,” urainya.

Menurutnya, selama ini Dinas Kesehatan Bondowoso mendukung penuh kegiatan GAIN Indonesia. Yang mana, awalnya lokus pendampingan hanya 13 kecamatan 15 Puskemas 113 Desa dan 592 Posyandu. Namun, di Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Bondowoso memperluas lokasi sasaran program melalui replikasi kegiatan Emo Demo dengan meliputi di 10 Kecamatan, 10 puskesmas, 106 desa dan 476 posyandu. “Dengan demikian 100 persen posyandu di Kabupaten Bondowoso telah melaksanakan Emo Demo,” terangnya.

Sementara itu, District Coordinator GAIN Bondowoso, Sylviana Andriani mengungkapkan sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso yang telah bekerja sama dengan baik. “Ini merupakan hasil kerja bersama tim yang solid dan kompak. Ibarat tim sepak bola kita bekerjasama dengan baik, ada yang mengumpan, menggiring dan menendang untuk menciptakan gol yang apik,” katanya.

Kegiatan Emo Demo kata dia, merupakan cerita perubahan paling bermakna dan 10 LMKM perlu disampaikan kepada stakeholder Kabupaten Bondowoso. “Dengan harapan keberlanjutan program tetap terlaksana dan dapat dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso meskipun tidak didampingi oleh GAIN Indonesia,” terang Sylviana Andriani.[san]

Tags: