Gaji PNS Dipungli Demi HUT Nganjuk Ke-1078

pungli3Nganjuk, Bhirawa
Peringatan hari jadi Nganjuk ke 1078 menyisakan masalah, sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) mengadu ke DPRD soal gajinya yang telah dipungli dengan dalih untuk sumbangan hari jadi. Pungli yang dialami PNS bervariasi, untuk PNS golongan IV dipotong Rp 30 ribu, golongan III Rp 25 ribu, golongan II Rp 20 ribu, golongan I Rp 15 ribu, Desa/Kelurahan Rp 300 ribu, serta bidan desa Rp 50 ribu.
Sayang saat berada di Kantor DPRD tidak ada satu pun anggota dewan yang menemui karena seluruh anggota dewan sedang mengikuti bimtek. “Saya baru tahu kalau ada potongan justru bukan dari sekolah, tapi dari teman, begitu saya tanyakan langsung ke bendahara sekolah, ternyata benar telah ada potongan untuk kegiatan HUT Nganjuk,” terang guru Bahasa Inggris yang mengajar di salah satu SMP.
Menurut guru bahasa Inggris tersebut, pemotongan dilakukan untuk gaji bulan April oleh bendahara kecamatan. Sedangkan untuk PNS di lingkup UPTD/UPTB, termasuk guru dan lingkungan sekolah SMP/MTs/SMK/MA dihimpun lewat bendahara gaji dan disetor ke bendahara kecamatan paling lambat 6 April 2015 lalu.
Pungli gaji PNS tersebut, lanjut sumber Bhirawa, digunakan untuk mengikuti dua kegiatan, yaitu pawai allegoris dan kirab pusaka di mana leading sektor kegiatan adalan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbuda)  Pemkab Nganjuk. “Malah untuk PNS golongan III dan IV yang memiliki eselon masih menambah Rp 10 ribu,” tegas sumber.
Menanggapi pemotongan gaji PNS, pihak Pemkab Nganjuk dengan tegas mengelak. Masduqi, Sekretaris Kabupaten (Sekab) Nganjuk melalui Kepala Disparbuda Nganjuk, Supianto menyampaikan, setiap tahun peringatan HUT Nganjuk telah dianggarkan lewat APBD.
Seperti peringatan HUT Nganjuk tahun ini, sedikitnya pemerintah daerah telah menganggarkan serangkaian kegiatan dari dana APBD, senilai Rp 400 juta lebih. “Mendapat adanya potongan gaji PNS untuk mendanai HUT Nganjuk, kami langsung menanyakan kepada Pak Sekab, dikatakan tegas, tidak ada potongan sepeser pun,” jelas Supianto saat dihubungi lewat phonselnya.
Menurut Supianto, potongan gaji PNS yang terjadi di sejumlah kecamatan di Nganjuk tersebut atas inisiatif pihak kecamatan sendiri, dengan memanfaatkan peringatan HUT Nganjuk. Dana yang terkumpul, tidak sedikit pun yang mengalir ke pantia HUT Nganjuk, melainkan di kelola sendiri di tingkat kecamatan.
Bahkan, ada sejumlah kegiatan yang didanai oleh sponsor, seperti pertunjukan band “Ari Lasso”, seluruh dananya telah ditanggung oleh sponsor salah satu bank di Nganjuk, senilai Rp 100 juta. Selain itu, masih ada sejumlah pertunjukan yang juga didanai oleh sponsor, seperti pagelaran wayang kulit didanai oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. “Karena dana dari APBD masih kurang, terpaksa cari bantuan dari sponsor, bukan dari iuran para PNS,” tegas Supianto.
Supianto menyayangkan pemotongan gaji PNS di tingkat kecamatan berdalih peringatan HUT Nganjuk. Padahal, di masing-masing kecamatan tidak ada kegiatan, semua terpusat di tingkat kabupaten. “Termasuk allegoris dan kirab pusaka, tidak melibatkan kecamatan,” pungkas Supianto. [ris]

Tags: