Gakin Kota Batu Dapat Jatah Proda Rp2,4 M

Warga Kota Batu mendapatkan kesempatan menyelesaikan sertifikasi tanahnya dalam program Proda yang diadakan Pemkot Batu.

Warga Kota Batu mendapatkan kesempatan menyelesaikan sertifikasi tanahnya dalam program Proda yang diadakan Pemkot Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Keluarga miskin (Gakin) di Kota Batu masih memiliki kesempatan untuk menyelesaikan masalah administrasi pertanahan pada pada peytak tanah yang dimiliki. Bagian Pemerintahan di Pemkot Kota Batu tahun ini menyiapkan dana Rp2,4 miliar untuk membiayai proyek agraria daerah (Proda) untuk para Gakin tersebut.
Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Kota Batu, Suliyana menjelaskan, setiap desa dan kelurahan mendapatkan kuota 100 bidang tanah yang akan disertifikatkan.
“Saat ini baru Desa Oro Oro Ombo sudah mengajukan data ke Bagian Pemerintahan. Jumlahnya ada 116 bidang tanah. Nanti kita tinggal memverifikasi ulang datanya,” ujar Suliyana, Selasa (24/5).
Menurutnya, setiap bidang tanah menerima subsidi sebesar Rp556 ribu. Sehingga biaya sertifikasi lewat program Proda gratis.
Biaya sebesar itu untuk beli patok, pengukuran tanah, biaya transportasi pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang mengukur tanah, biaya warkah dan materi. Sedangkan Kepala Desa/Lurah juga kebagian tugas mengeluarkan surat keterangan miskin untuk calon penerima sertifikat dari BPN.
Diketahui, dalam data penerima program Proda berbasis data kemiskinan yang dikelola Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosonaker) sebanyak 2.363 jiwa. “Harapan kita program ini bisa tercapai 50%. Karena keterbatasan tenaga pengukur. Sisa anggaran jadi Silpa APBD Kota Batu. Dalam program ini masyarakat hanya dibebani melunasi PBB dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),” jelasnya.
Terpisah, salah satu warga Desa Oro Oro Ombo, Sanusi mengatakan, sangat bersyukur dirinya menerima program Proda. Sebab awal tahun dirinya ikut program Proyek Agraria Nasional (Prona). Tapi gagal terlaksana.
“Sejak dulu saya ingin mensertifikatkan tanah yang saya tempati bangunan rumah. Tapi keterbatasan biaya. Kemarin Pak RW menawari saya untuk ikut program Proda. Langsung saya siapkan berkas-berkasnya,” ujar Sanusi. Sanusi bersyukur sebab setiap RW hanya ada tujuh-delapan orang yang mengikuti program Proda.
“Banyak yang berharap ikut program Proda. Tapi kuotanya terbatas, untungnya saya yang terpilih,” pungkasnya.  [nas]

Tags: