Gakin Sidoarjo Tunggu Kiriman Raskin

Wiyono. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Warga Miskin (Gakin) di Kab Sidoarjo mulai resah menunggu kapan datangnya Raskin tahun 2017 ini. Baik Raskin APBD maupun Raskin APBN. Karena persediaan Raskin yang mereka mulai habis persediannya.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Kab Sidoarjo, Wiyono SH MSi, kini untuk distribusi Rastra (Beras Kesejahteraan) dulu Raskin APBD, masih dalam proses Lelang di Pemkab Sidoarjo.
Diharapkan proses Rastra APBD itu cepat selesai, sehingga diperkirakan akhir April atau awal Mei 2017 sudah mulai bisa didistribusikan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) miskin yang menerimanya.
”Untuk Raskin APBD ini distribusinya hanya 10 bulan saja. Maret sampai Desember. Sedangkan Rastra APBN 12 bulan,” jelas Wiyono, Selasa (28/2) kemarin.
Menurut Wiyono, untuk distribusi Rastra APBN diperkirakan akan lebih cepat dari Rastra APBD. Sebab Rastra APBN tidak memakai proses lelang. Tapi langsung dikirim oleh Dolog. Tapi ia mengaku tidak tahu persis kapan waktunya.
”Penerima  Rastra, di Kab Sidoarjo tahun 2017 ini tambah banyak, bila dibanding tahun 2016 lalu. Ini karena jumlah Gakin tahun ini di Kab Sidoarjo bertambah banyak, dibanding tahun sebelumnya,” jelas.
Sesuai hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 lalu, kata Wiyono, jumlah Gakin ada sebanyak 99 ribu rumah tangga. Namun mengacu pada Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) tahun 2015 lalu,  jumlah Gakin menjadi 132 ribu rumah tangga.
Karena itu quota penerima Rastra yang diterima dari APBN menjadi 81.036 RTS. Sedangkan penerima Rastra dari APBD tahun ini masih tetap seperti tahun 2016 yakni 4.210 RTS.
Menurut Wiyono, bertambahnya kemiskinan di Kab Sidoarjo banyak faktornya. Dia menyebut misalnya akibat bertambahnya korban PHK dari perusahaan serta tak diimbanginya SDM yang mumpuni dari para pendatang yang masuk ke Sidoarjo.
”Mereka awalnya ingin mengubah taraf hidup lebih baik dengan datang ke Sidoarjo, tapi karena tak diimbangi dengan SDM yang mumpuni akhirnya di Sidoarjo mereka malah jadi pengangguran dan malah menjadi beban Pemkab Sidoarjo,” papar Wiyono.
Menurutnya, kondisi-kondisi itu banyak terjadi pada wilayah kecamatan di Kab Sidoarjo yang padat penduduknya, karena merupakan wilayah urban. Seperti Kec Krian, Taman, Waru, Sedati, Gedangan, Buduran dan Sidoarjo kota.
Untuk distribusi Rastra APBN, kepada para Gakin ini, kata Wiyono, di Kab Sidoarjo  mulai pada tahun 2017 ini, ada yang diberikan secara tunai berupa beras dan ada secara non tunai atau dengan voucher.  Untuk yang lewat non tunai ada di 12 kecamatan dan secara tunai di enam kecamatan.
”Untuk yang non tunai bisa dibelanjakan di e-warong pada tempat-tempat yang nanti akan disiapkan di tiap kecamatan, vouchernya harus dibelanjakan Sembako, selain belanja Sembako tidak boleh,’ ‘ jelas Wiyono.
Sedangkan yang tunai tetap menerima beras seperti biasanya. Yakni menerima selama 10 bulan untuk Rastra APBD. Tiap bulannya dapat 10 kg Per kilo harga Rp 1.600. Sedangkan Rastra APBN diberikan selama 12 Bulan.
Nantinya distribusi Rastra APBN di Kab Sidoarjo, akan memakai sistim  non tunai semua. Saat ini masih dilakukan secara bertahab, kerja sama antara Pemkab Sidoarjo dan Pusat. Diantaranya penyiapan sarananya. [kus]

Rate this article!
Tags: