Galakkan Kampung Tanggap Kebakaran, Ajak Warga Manfaatkan Sungai Secara Aman

Warga Jambangan dilatih manfaatkan air sungai untuk kampung tanggap kebakaran Program Pengabdian Masyarakat Untag Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Pentingnya Protokol Tanggap Bencana bagi masyarakat di lingkungan padat penduduk perlu ditingkatkan. Maka Universitas 17 Agustus 1945 (Untag 45) Surabaya, melatih warga RT 5 RW 3 Kelurahan Jambangan, Surabaya untuk menjadikan kampungnya wilayah Kampung Tanggap Kebakaran.
Terlebih lokasi kampung ini berada di dekat sungai agar mudah mendapat sumber air meskipun lingkungannya padat penduduk. Berbagai media edukasi hingga sarana Alat Pemadam Kebakaran diberikan oleh tim dosen Untag 45 Surabaya kepada warga. Hal ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang telah didanai oleh Kemenristek pada tahun 2020.
Dosen inisiator Kampung Tanggap Kebakaran, Febby Rahmatullah Masruchin MT mengungkapkan, Program Kampung Tanggap Kebakaran merupakan program pengabdian masyarakat yang ia ajukan bersama dua rekannya. Hingga didanai Kementerian dan bisa diimplementasikan ke masyarakat.
“Dalam pembentukan kampung ini, kami membentuk warga kampung untuk tanggap kebakaran sehingga meminimkan potensi kebakaran. Sekaligus saat kebakaran bisa meminimkan kerugian kebakaran serta upaya bangkit setelah kebakaran,” urainya.
Selain menyiapkan warga, edukasi ini diberikan dalam bentuk buku panduan. Serta berbagai alat pemadam kebakaran. Bahkan pihaknya juga membuat video edukasi karena tidak semua warga bisa berkumpul melihat pelatihan saat pandemi
“Kami fokuskan ke kampung sesuai dengan potensi utama Surabaya, tiap tahun kami harapkan ada satu kampung percontohan untuk kampung di Kota Surabaya,” lanjutnya.
Meskipun tidak digunakan sebagai pemadam kebakaran, Febby berharap perlengkapan ini akan bisa dimanfaatkan warga yang selama ini aktif dalam kegiatan lingkungan.
“Jadi karena kampung ini sudah aktif penghijauan, jadi alatnya bisa dimanfaatkan juga secara mandiri menyiram tanaman ataupun menyiram disinfektan,” pungkasnya
Sementara itu, Sri Suwati (60), salah satu warga kampung menuturkan, jika cukup antusias kampungnya mendapat bantuan peralatan lengkap untuk memadamkan api. Meskipun tidak berharap adanya musibah kebakaran, ia mengaku mendapat cukup edukasi terkait pemakaian alat pemadam kebakaran.
“Biasanya klu dirumah kebakaran kecil saya pakai kain yang dikasih air, ini lumayan ada selang gini,” ungkap wakil RT 5 RW 3 Jambangan ini.
Sementara itu, Camat Jambangan, Annita Hapsari mengaku di lingkup Pemerintah Kota memang telah menggalakkan tanggap bencana secara global. Hanya saja secara khusus tanggap kebakaran baru diawali warga Jambangan ini.
“Ideal jika diedukasi kebakaran karena padat penduduk dan dekat sungai. Meskipun dekat sungai kalau tidak tahu caranya ya kecebur,” ujarnya.
Ke depan, Annita berharap akan lebih banyak masyarakat tanggap bencana dengan memanfaatkan potensi di kampung. [ina]

Tags: