Gali Potensi Perempuan Desa, Pemkot Batu Gelar PNF

Walikota Batu, Eddy Rumpoko, saat berdialog dengan para peserta Pendidikan Non Formal Perempuan Desa

Walikota Batu, Eddy Rumpoko, saat berdialog dengan para peserta Pendidikan Non Formal Perempuan Desa

Batu,Bhirawa
Di era modern, perempuan tidak hanya mahir di dapur, namun mereka juga berhak mengecap pendidikan untuk menambah ilmu pengetahuan. Karena kaum hawa juga memiliki potensi untuk pembangunan.
Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Eddi Purnomo mengingatkan harus ada capaian atau target yang diraih dalam Pendidikan Non Formal (PNF) untuk para perempuan desa. Hal ini harus mendapatkan perhatian khusus agar anggaran sebesar Rp 649 juta yang diambil dari APBD tidak terbuang percuma.
Bertempat di Balai Desa Torongrejo, PNF untuk Perempuan Desa ini dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD bersama Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, kemarin Kamis (29/1).
“Jangan sampai setelah perempuan desa ini selesai mengikuti pendidikan, mereka seolah tak mendapatkan apa-apa. Jadi potensi yang ada pada perempuan desa harus bisa tergali melalui pendidikan ini. Produk-produk unggulan harus bisa dibuat melalui tangan-tangan mereka,”pesan Cahyo.
Dari perencanaan yang dibuat Dinas Pendidikan, sedikitnya ada 300 perempuan yang akan mengikuti pendidikan nor formal ini. Untuk tahun pertama ini, PNF akan dilaksanakan di 10 Desa di Kota Batu. “Masing-masing desa ada satu kelas PNF yang bisa diikuti oleh 30 orang,”ujar Kepala Dinas Pendidikan, Mistin, Kamis (29/1).
Sebenarnya, kata Mistin, banyak perempuan desa yang ingin mengikuti PNF ini. Namun pihaknya harus mempertimbangan efektivitas dan efisiensi saat program pendidikan ini berlangsung. Karena pendidikan di PNF ini 70 persen merupakan praktik, dan hanya 30 persen teori.
Dan karena banyak praktik, Dindik juga menyediakan peralatan penunjang. Di antaranya, mesin jahit, oven, kompor, dan peralatan penunjang lainnya. Dan karena banyaknya peralatan yang dibutuhkan, maka anggaran yang dipersiapkan juga cukup besar.
Pendidikan Non Formal Perempuan Desa ini akan dilaksanakan di gedung sekolah negeri yang ada di masing-masing desa. Belajar-mengajar akan dimulai sejak pukul 14.00 hingga 16.30 WIB di sekolah tersebut dengan tim pengajar yang sudah dipersiapkan.
Berbeda dengan sekolah formal pada umumnya, pengajar dari PNF Perempuan Desa ini berasal dari beberapa SKPD. Yaitu, Dinkes, PKK, Dinsosnaker, Diskoperindag, KLH, Dinas Pertanian, dan pemateri dari luar SKPD. Bahkan wali kota juga mengajak agar dewan juga memberikan materi untuk pengembangan perempuan desa.
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, juga mengatakan bahwa selama ini masih ada potensi besar yang dimiliki perempuan desa yang belum tergali. Karena itu ia menginginkan agar perempuan desa ini memiliki aktivitas dengan memberikan fasilitas yang dibutuhkan. “Kita saat ini kekurangan tenaga untuk membuat kerajinan-kerajinan khas Kota Batu. Untuk itu kekurangan ini diharapkan akan terisi melalui kegiatan ini,”ujar Eddy. [nas]

Tags: