Gali Program Emas Biru dan Hijau, Tim Watannas Kunjungi Bojonegoro

Tim anggota Dewan Ketahanan Nasional melakukan kunjungan ke Kabupaten Bojonegoro. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Guna menggali dan secara umum terkait untuk pembuatan program emas biru dan hijau yang meliput pertanian, perkebunan dan lingkungan hidup. Program ini untuk mendukung ketahanan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat, Tim anggota Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) melakukan kunjungan ke Kabupaten Bojonegoro.
Kunjungan anggota Watannas terdiri dari lima orang, adalah Mayjen TNI Aris Martono Haryadi, Kolonel Czi Rido Hermawan, Ir. Hadian Ananta Wardana, CES Kolonellnf Judi Paragina Firdaus, dan Kolonel Czi Budi Irawan.
Kolonel Czi Rido Hermawan, M.Sc mengatakan, sejarah mencatat bahwa Nusantara sangat kaya akan rempah-rempah sehingga banyak bangsa luar yang datang ke Bojonegoro. Rempah-rempah yang menjadi kejayaan masa lalu itu mampu menjadikan dayatarik.
“Sehingga kami ingin kembali mengembangkan rempah-rempah untuk kejayaan bangsa sendiri. Untuk mengembangkannya tidak bisa diatasi oleh daerah, namun perlu campur tangan dari pemerintah pusat,” kata Rido Hermawan,
Bojonegoro selama ini juga dikenal sebagai daerah rawan kekeringan dan kebakaran. Selain itu juga memiliki pembangunan kawasan industri sepert eksplorasi migas yang dapat memberikan dampak lingkungan salah satunya pencemaran, dan damapak ikutan lainnya.
“Oleh karena itu bagaimana sumber daya alam itu dapat dikelola dengan baik agar memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.
Pj Sekertaris Daerah Bojonegoro, Yayan Rohman menjelasakan 40 persen wilayah Bojonegoro adalah hutan, dan 12 anak sungai bermuara di Sungai Bengawan Solo. Selain itu, Bojonegoro memiliki 20 persen cadangan minyak dan gas untuk kebutuhan nasional.
Sementara untuk lahan Bojonegoro adalah 144 ribu hektar lahan padi, populasi sapi mencapai 200 ribu ekor. Laju pertumbuhan penduduk 0,11 persen dan penyebaran penduduk mencapai 567 jiwa per meter persegi tersebar di seluruh wilayah Bojonegoro dengan titik pusat masih diperkotaan, indeks pembangunan masyarakat (IPM) 68,06 di tahun 2016, dan layanan pendidikan APK dan APM menunjukkan trend naik. “Dengan kedatangan tim Watannas ini, kami yakin akan memberikan kemajuan bagi Bojonegoro,” tegas Yayan.
Dari kunjungan ini Tim Setjen Wantannas akan mengadakan Pengkajian Daerah ke Kabupaten untuk mendapatkan intormasi terakhir terkait dengan kondisi ketahanan nasional di daerah meliputi aspek politik, hukum, ekonomi, sosial, pertahanan-keamanan, di wilayah Jawa Timur secara umum, dan khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.
Titik berat peninjauan adalah sembilan program pemerintah, di antaranyapengembangan potensi pertambangan minyak, lingkungan hidup, DAS Bengawan Solo serta pariwisata di daerah, termasuk kondisi infrastruktur di daerah. [bas]

Tags: